Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEM DIY-Jateng Bawa Jagung Saat Demo, Jadi Simbol Umur Demokrasi Pendek

Kompas.com - 29/11/2023, 23:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKART, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa yang terdiri dari puluhan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) menggelar aksi demonstrasi.

Aksi demonstrasi digelar di depan Monumen Serangan Umum 1 Maret Kota Yogyakarta pada Rabu (29/11/2023).

Saat menggelar aksinya, mahasiswa membawa jagung mentah sebagai simbol demokrasi di Indonesia yang hanya seumur jagung.

Perwakilan dari BEM UII Muhammad, Reyhan mengatakan, kondisi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Termasuk kondisi demokrasi saat ini. 

Baca juga: Aksi Bela Palestina di Bandung, Galang Dana dan Doa Lintas Agama

"Hari ini kita sampaikan bahwa negara Indonesia kita, demokrasi kita, pendidikan kita, penegakkan hukum kita masih banyak lagi sedang tidak baik-baik saja," ucap Reyhan.

Dia menyebut demokrasi di Indonesia berumur seumur jagung. Hal ini dibuktikan dengan ditangkapnya Fatia Maulidiyanti dan Haris Azhar. Lalu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dinilai mahasiswa syarat kepentingan.

"Putusan MK jelas hanya menguntungkan satu pihak. Kalau bicara putusan MK itu menguntungkan pemuda, justru kita pertanyakan pemudanya mana. Karena kali ini di bawah usia 40 tahun yang bisa jadi cawapres ya siapa lagi selain anak kesayangan papa," jelasnya.

"Terbukti hari ini yang jadi Cawapres Mas Gibran," imbuh dia.

Ketua BEM UI, Melki Sadek Huang menambahkan putusan MK tidak menguntungkan bagi generasi muda.

"Kita bedah, putusan tersebut tidak mengubah apapun soal batasan umur. Kalau dulu 40 tahun ditambah frasa 40 tahun atau pernah jadi kepala daerah, justru itu tidak memiliki keberpihakan kepada siapapun," ucapnya.

Melki menilai syarat tambahan dalam batas usia cawapres justru menjadi tembok penghalang baru bagi generasi muda yang hendak mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

"Itu menambahka barrier baru kalau harus menjadi kepala daerah dahulu. Ongkos politiknya tidak sedikit, harus melobi parta kiri kanan. Tidak menguntungkan sama sekali bagi generasi muda," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com