Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Pria Pengungsi Rohingya Kabur dari Penampungan di Lhokseumawe

Kompas.com - 29/11/2023, 09:14 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh pengungsi etnis Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di eks kantor imigrasi Kota Lhokseumawe, Aceh, dan semuanya berjenis kelamin laki-laki.

"Kita menduga ketujuh pengungsi Rohingya tersebut melarikan diri," kata Kepala bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Lhokseumawe, Darius, di Lhokseumawe, Selasa (28/11/2023) seperti diberitakan Antara.

Ketujuh pengungsi Rohingya tersebut diketahui sudah tidak berada di lokasi penampungan ketika petugas hendak membagikan makanan pada Senin (27/11/2023).

Baca juga: Polres Bireuen Maksimalkan Pengamanan Pengungsi Rohingya

Ternyata, saat itu diketahui bahwa jumlah para pengungsi Rohingya di sana sudah berkurang dari total awal 514, tersisa 507 orang, artinya tujuh sudah tidak berada di lokasi.

Darius menduga, ketujuh imigran Rohingya dapat melarikan diri dari tempat penampungan karena bantuan orang lain.

Hal itu dikuatkan dengan keterbatasan para imigran Rohingya menguasai wilayah Aceh, kemudian mereka juga sangat sulit berkomunikasi akibat keterbatasan bahasa.

"Sehingga, para imigran Rohingya itu membutuhkan orang lain untuk membawa mereka kabur dari tempat pengungsian tersebut," ujar dia.

Baca juga: Gedung Imigrasi Lhokseumawe Dianggap Tak Mampu Tampung 514 Pengungsi Rohingya

Darius menambahkan, kasus pengungsi melarikan diri ini terjadi karena pengamanan yang masih kurang.

Jumlah pengungsi yang mencapai 514 orang, dan pagar lokasi tempat penampungan yang tidak memadai, membuat mereka akan dengan mudah untuk kabur.

Baca juga: Warga Rohingya: Saya Bayar Rp 20 Juta agar Keluarga Bisa Naik Perahu ke Aceh

"Kemudian di personel pengamanan juga agak tidak memadai untuk pengamanan pengungsi sebanyak ini," kata dia.

Penjagaan lokasi pengungsian itu hanya dilakukan oleh pihak kepolisian, satpam, UNHCR, IOM serta bantuan anggota yayasan.

"Kerja sama lebih maksimal dari seluruh elemen diharapkan untuk pengamanan Rohingya guna mengantisipasi adanya perdagangan manusia oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan," kata Darius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com