Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah di Semarang, Fadli Pulang ke Kalimantan dan Bunuh Sang Ibu, Emosi karena Sering Dimarahi

Kompas.com - 25/11/2023, 17:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - M. Fadli Sukamto (22), mahasiswa perguruan tinggi di Semarang ditangkap polisi karena membunuh ibunya yang tinggal di Kalimantan Tengah.

Ia mengaku emosi karena sering dimarahi sang ibu saat meneleponnya.

Fadli yang sudah masuk semester akhir memutuskan pulang ke kampungnya. Dari Semarang, ia ke Surabaya dan naik pesawat ke rumahnya yang ada di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Saat tiba di rumahnya yang ada di Jalan A Yani KM 40, Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, ia tertidur di belakang rumah pada Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Pria di Makassar Ditangkap Usai Bunuh Ibu Berusia 65 Tahun, Jasad Dibuang ke Sumur

Pada Minggu sore, sekitar pukul 16.30 WIB, ia terbangun dan masuk ke dalam rumah untuk bertemu sang ibu, Wati (47) yang baru shalat ashar di dalam kamar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Bayu Wicaksono.

"Pelaku kemudian duduk di samping kiri korban yang saat itu duduk ditepi ranjang sambil memainkan ponselnya. Saat melihat pelaku, korban kembali marah-marah, bahkan sampai menyebut pelaku sebagai anak d****l," terang AKBP Bayu.

"Pelaku tersulut emosi. Pelaku waktu itu baru pulang dari Semarang, dan saat menemui ibunya, pelaku mengaku langsung dimarahi. Pelaku sempat dikatakan ibunya tersebut sebagai anak d****l, otakmu dipakai enggak? jangan panggil aku mama" terang dia.

Baca juga: Ayah dan Anak yang Sekongkol Bunuh Ibu di Probolinggo Sudah Siapkan Celurit

Menurut Kapolres Kotawaringan Barat, dari pengakuan pelaku, korban kerap memarahi pelaku dengan ucapan yang dianggap tak pantas.

"Tidak hanya hari itu saja, sebelumnya maupun telefon atau secara langsung, ibu dari pelaku selalu menyampaikan hal yang tidak enak kepada pelaku sehingga menimbulkan sakit hati pelaku," jelasnya.

Mendengar ucapan ibunya itu, Fadli Sukamto langsung memukul ibunya hingga korban terjatuh ke lantai.

Melihat korban terjatuh dan berusaha bangun, pelaku kemudian mengambil sebuah setrika listrik yang ada di dalam kamar dan memukulkannya ke bagian belakang kepala korban.

Korban pun terjauh di lantai. Tak hanya itu, pelaku juga mengambil pisau dan melukai leher ibunya sebanyak tiga kali hingga korban tewas.

Baca juga: Anak Bunuh Ibu Kandung di Konawe Selatan Lantaran Tak Disiapkan Makan, Pelaku Punya Riwayat Gangguan Jiwa

"Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban. Kasus ini baru terungkap keesokan harinya, saat keluarga korban menemukan korban tewas bersimbah darah di dalam kamarnya," ucap Bayu.

Sementara itu Fadli mengaku melakukan hal tersebut dalam kondisi di bawah sadar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com