Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Kritisi UMP Jateng Naik 4,02 Persen, Padahal Pertumbuhan Ekonomi Tembus 5,23 Persen

Kompas.com - 22/11/2023, 20:03 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Elemen buruh Jawa Tengah mengkritik keputusan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang hanya naik 4,02 persen atau setara dengan Rp 78.700.

Padahal menurut BPS Jateng, pada kuartal kedua atau April hingga Juni, pertumbuhan ekonomi Jateng menembus 5,23 persen. Sedangkan kuartal ketiga pertumbuhan sebanyak 4,92 persen.

Atas hal itu, Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aulia Hakim menilai, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Jateng semestinya turut menyejahterakan buruh.

Baca juga: 5 Provinsi dengan UMP Terendah 2024, Mana Saja?

"Dan menjadi analisa logika terbalik ketika pertumbuhan ekonomi di Jateng pada kuartal kedua naik 5,23 persen, ternyata pertumbuhan ekonomi yang naik begitu bagus, upah kita diberikan kenaikan 4,02 persen. Artinya menjadi pertanyaan bagi kami, pertumbuhan ekonomi ini untuk siapa?" Tegas Aulia melalui sambungan telepon, Rabu (22/11/2203).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi juga merupakan kontribusi dari kerja keras para buruh di berbagai sektor industri.

"Buruh yang saat ini berperan sebagai salah satu yang menaikkan perekonomian di Jateng sampai dengan angka 5,23 persen," imbuhnya.

Tak hanya itu, para buruh di Jateng juga tak pernah menentang kenaikan gaji PNS, TNI, Polri sekitar 8 persen. Namun harapan buruh soal kenaikan upah 15 persen juga tidak dikabulkan.

"Sangat kecewa tentunya, ternyata Pemprov Jateng mengulang kembali kekecewaan buruh di Jateng dengan menaikkan upah 4,02 persen atau yang kita rupiahkan Rp 78.700. Artinya masih jauh sekali dari harapan buruh Jateng untuk sejahtera. Yang kami harapkan Pemprov Jateng tahun ini bisa mendongkrak upah di Jateng yang masih rendah secara nasional," katanya.

Baca juga: UMP Sulbar Naik Rp 43.143, BPS Sebut Pertimbangkan Angka Nilai Inflasi

Kendati demikian, pihaknya masih menaruh harapan pada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana agar lebih bijak memutuskan UMK 2024 Jateng pada 30 November mendatang.

"Masih ada (peluang) di tahap UMK besok di 30 November, kami berharap Bapak Pj Gubernur ketika menetapkan UMK 2024 menggunakan hati nurani yang paling dalam. Lihat fakta di lapangan kalau buruh Jateng masih jauh dari kata sejahtera. Apalagi upahnya masih sangat rendah di Jateng," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com