Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Gibran, Apindo Solo Sampaikan Sejumlah Usulan soal UMK 2024

Kompas.com - 22/11/2023, 16:17 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/11/2023).

Pertemuannya tersebut untuk menyikapi Peraturan Pemerintah (PP) No 51/2023 tentang Perubahan PP No 36/2021 tentang Pengupahan.

Sekretaris Apindo Solo, Sri Saptono Basuki mengatakan, ada beberapa usulan yang disampaikan kepada Gibran terkait upah minimun kota (UMK) Solo 2024.

Baca juga: UMP Sulbar Naik Rp 43.143, BPS Sebut Pertimbangkan Angka Nilai Inflasi

"Jadi kita memang ada beberapa hal yang kita sampaikan ke beliau terkait perkembangan yang terjadi di Solo," kata Sri Saptono Basuki di Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Salah satu usulannya adalah soal besar kenaikan UMK Solo tahun depan.

"Ya nanti kita lihat nanti Mas Wali seperti apa usulannya. Yang diusulkan relatiflah. Jadi nanti biar Pak Wali sendiri yang menyampaikan," terang dia.

Disinggung berapa persen kenaikan UMK Solo 2024, Sri Saptono Basuki tetap tidak mau menjawab. Menurut dia terkait berapa persen kenaikan itu akan disampaikan oleh Gibran.

"Ada beberapa usulan (kenaikan UMK). Jadi ada beberapa usulan yang disampaikan kepada Mas Wali. Nanti Mas Wali saja (nominalnya)," kata dia.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, belum bisa menyebutkan nominal kenaikan UMK Solo 2024.

"Saya belum bisa menyebutkan nominalnya," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi itu meminta waktu dua hari untuk dirinya menyampaikan besar kenaikan UMK Solo.

"Tunggu dua hari ya. Dua hari ya, nggih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com