TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Nisa Armila (23), ibu kandung bayi yang meninggal dunia akibat dugaan malpraktik Klinik Alifa Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mempermasalahkan buruknya pelayanan, bukan konten foto newborn.
Salah satunya, tak ada rekap riwayat perawatan persalinan dan bayinya, tak ada kuitansi usai diminta pembayaran meski pakai jaminan Kartu Indonesia Sehat (KIS), serta pelayanan oleh mahasiswa praktik.
"Jadi saya tak mempermasalahkan terkait konten foto meski memang kejadian itu ada dan tanpa izin. Tapi, kami fokus ke pelayanan buruk klinik tersebut saat persalinan dan ke bayi. Saya pulang saat itu tak bawa berkas apapun, dan hanya bawa Dede (almarhum bayinya) saat itu," jelas Nisa kepada wartawan di rumahnya dengan berbicara terbata-bata, Rabu (22/11/2023).
Baca juga: Kronologi Bayi di Tasikmalaya Meninggal Diduga karena Pelayanan Buruk Klinik, Sempat Jadi Konten
Nisa membenarkan apa yang diungkapkan kakaknya, Nadia Anastasia (31) ke media. Pihak klinik pun sudah beberapa kali datang ke rumahnya.
Mereka meminta maaf dan mengakui ada kesalahan saat proses penanganan pasien sampai bayinya meninggal dunia.
"Sudah ada pihak klinik datang ke rumah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Tapi kalau proses hukum keluarga, kami memilih terus berlanjut untuk mendapatkan keadilan," tambah Nisa sembari duduk di lantai rumahnya dan masih terlihat lesu.
Baca juga: Kasus Bayi Meninggal di Tasikmalaya, Klinik Alifa Mau Kembalikan Uang
Selain itu, Nisa dan keluarganya mengaku kecewa saat Selasa (14/11/2023) malam anaknya tak bergerak dan mendatangi klinik tersebut malah tutup dan nomor ponselnya tak aktif.
Padahal, di depan bangunan klinik tersebut terpasang plang besar bahwa pelayanan buka selama 24 jam tiap harinya.
Baru kemudian sesudah tersambung dengan pihak klinik malam itu, bayinya malah dinyatakan meninggal oleh klinik tanpa menjelaskan riwayat kesehatannya seperti apa.
"Lalu saya penasaran dan membawa bayinya ke RS Jasa Kartini di kota untuk diperiksa lagi. Di pihak rumah sakit itu kaget kenapa bayi 1,5 kilogram dibawa pulang ke rumah dan tak dirawat dulu di klinik. Begitu," tambahnya.
Sebelumnya, kakak kandung pasien Nadia Anastasia, menyebut kasus itu bermula saat adiknya Nisa Armila (23) menjalani proses persalinan di klinik swasta wilayah Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin (13/11/2023) malam.
Saat melakukan proses persalinan, pasien diduga tak mendapatkan pelayanan dengan baik di klinik tersebut.
"Jadi adik saya, ibu yang melahirkan di sana tidak direspons dengan baik," kata Nadia.
Nadia bahkan menuding petugas tenaga kesehatan yang menangani persalinan adiknya terlihat tidak profesional karena bekerja sambil bermain ponsel.
Kemudian, adiknya menjalani proses persalinan diduga menjadi bahan pelajaran mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut.
"Adik saya yang melahirkan di klinik itu tidak dibersihkan usai menjalani proses persalinan. Penanganan terhadap bayi yang baru lahir juga tidak maksimal," tambah dia.
Menurut dia, bayi adiknya itu memiliki berat badan sekitar 1,5 kilogram saat lahir dan bayi itu hanya dimasukkan ke dalam inkubator selama beberapa jam. Pada Selasa (14/11/2023) pagi.
Sampai akhirnya ibu dan bayi disuruh pulang oleh klinik karena dinyatakan sudah sehat tanpa harus melakukan penanganan lanjutan.
"Tak sampai sehari berada di rumah, tepatnya pada Selasa malam, bayi laki-laki yang baru dilahirkan adik saya itu tak bergerak. Pihak keluarga kemudian membawanya ke klinik tempat bayi itu dilahirkan. Namun, sang bayi dinyatakan sudah meninggal dunia. Pihak klinik disebut tak memberikan keterangan lanjutan," kata dia.
Tak selesai di sana, lanjut Nadia, keluarga masih berupaya memastikan kondisi bayi itu dengan membawanya ke rumah sakit lain.
"Petugas di rumah sakit lain itu heran karena bayi sudah dibolehkan pulang. Padahal masih harus dirawat," ujarnya.
Sampai saat ini, kasus ini dugaan tindak pidana dari Klinik Alifa Kota Tasikmalaya ini sedang ditangani Satreskrim Polresta Tasikmalaya.
Kepolisian pun berkoordinasi dalam kasus ini tentang sisi undang-undang kesehatannya bersama tim adhoc majelis Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Sementara, pihak klinik Alifa Tasikmalaya masih belum memberikan keterangan resmi usai Kompas.com dan wartawan lainnya mendatangi beberapa kali ke klinik tersebut.
Namun, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dan Polresta Tasikmalaya mengaku telah mendapatkan keterangan resmi dari pihak klinik dan keluarga dan masih sebagai bahan penyelidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.