BANGKA, KOMPAS.com - Sejumlah toko di daerah Toboali, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi sasaran peredaran uang palsu. Dua orang terduga pelaku akhirnya berhasil ditangkap.
Uang palsu ternyata dicetak menggunakan peralatan sederhana berupa printer, kertas HVS, dan gunting.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bangka Selatan AKP Tiyan Talingga mengatakan, pelaku berinisial CN (26) dan AD (30) ditangkap di kediaman masing-masing di Toboali.
Baca juga: Beli Kayu Rp 21 Juta Pakai Uang Palsu, 3 Pria di Sumenep Diringkus Polisi
"Pelaku membelanjakan uang palsu di beberapa toko dengan menggunakan masker," kata Tiyan saat dihubungi, Rabu (22/11/2023).
Saat ini para pelaku telah diamankan di Mapolres Bangka Selatan atas kejahatan mata uang sesuai Pasal 36 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Tiyan menuturkan, operasi untuk mengungkap kasus bermula dari laporan warga pemilik konter di Toboali.
Ketika itu pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan menggunakan masker datang untuk melakukan meminta top up senilai Rp 300.000.
Baca juga: Uang Palsu Banyak Beredar, Pedagang Pasar Pagi Salatiga Resah
Uang pecahan Rp 100.000 yang diterima dari pembayaran tersebut kemudian diperiksa pemilik konter. Dari sana terlihat ada kejanggalan.
Transaksi top up dana pun dia tolak, dan pelaku langsung pergi.
Namun pemilik konter telah mengambil foto uang palsu tersebut dan mengunggahnya di media sosial, dibarengi pesan untuk berhati-hati terhadap peredaran uang palsu.
"Pemilik konter kemudian melaporkan temuan uang palsu tersebut dan langsung ditindaklanjuti," ujar Tiyan.
Baca juga: Beli Motor Pakai Uang Palsu, 2 Warga Brebes Ditangkap
Di kantor polisi, pelaku mengaku telah membelanjakan uang palsu dengan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. Peredaran uang palsu tersebut telah dilakukan sejak dua bulan terakhir.
Barang bukti yang diamankan polisi antara lain uang palsu pecahan Rp 100.000 sebanyak lima lembar, bekas potongan kertas pecahan Rp 50.000 sebanyak lima lembar, gunting, printer, kartu memori dan satu unit sepeda motor.
"Penelusuran petugas terbantu dengan adanya kamera CCTV," ujar Tiyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.