Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Polda Sulteng Meninggal, Polisi Sebut Overdosis, Jenazah Tak Langsung Dibawa ke Rumah Duka

Kompas.com - 22/11/2023, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Yusran (52), meratapi kepergian sang anak, MMS alias MN (19) yang meninggal di tahanan Polda Sulawesi Tengah.

Ia kecewa anaknya menghembuskan napas terakhirnya saat menjadi tahanan dan ia menduga anaknya tewas karena penganiayaan.

Hal tersebut dibuktikan dengan foto-foto luka di jasad anaknya.

"Hari ini saya akan laporkan, saya ketemu pengacara dulu dan langsung ke polda," kata Yusran, Selasa (21/11/2023).

Ia bercerita MMS dijemput polisi di Jl Moh Yamin, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu pada Senin (13/11/2023), sekitar pukul 16.30 Wita.

Baca juga: Pembunuhan Anak di Palu, Keluarga Korban Akhirnya Tandatangani Persetujuan Autopsi

Namun sebelum penangkapan, polisi datang ke rumah dengan membawa surat penangkapan dugaan pencurian ponsel milik anggota polisi.

"Ada tiga orang mereka datang kemari pakai motor, saya juga tidak tahu dia di rumah atau tidak karena saya baru bangun, tidak lama diperlihatkan surat penangkapan," ucap Yusran.

Saat itu, menurut Yusran, polisi tak percaya bahwa MN tak ada di tempat dan mereka pun melakukan penggeledahan.

"Sampai saya bukakan semua pintu kamar digeledah tapi tidak ada memang didapat, jadi kita duduk bercerita dan disuruh cari anakku ini, katanya jangan sampai anggota lain yang dapat, jadi saya bilang mau cari tapi tidak ada motor kalau bisa saya ambil nomornya bapak, kalau saya dapat, langsung saya serahkan, terus terang saya kooperatif," jelas Yusran.

Selang beberapa menit berlalu, seorang anggota pergi dan tiba-tiba ada suara tembakan.

"Tertinggal dua orang, satunya lagi pergi mungkin ke Jalam Gelatik, terus dia telepon anggotanya dua orang ini dan tiba-tiba saya dengar bunyi tembakan, adiknya sudah lari dibilang MN ditangkap, itu sekitar jam 17.00 Wita," tutur Yusran.

Baca juga: Rekontruksi Pembunuhan Bocah SD di Palu, Kuasa Hukum Sebut Korban Tewas Tak Hanya Dicekik

Sekitar pukul 19.00 Wita, polisi kembali mendatangi rumah MN untuk meminta baju yang dipakai MN saat beraksi.

"Mereka datang pakai mobil ke sini karena penangkapan pertama mereka pakai motor, lalu pengembangan mencari teman-temannya bertambah lagi dua orang temannya RL dan PI, mungkin mereka sudah dalam mobil itu tapi tidak dipertemukan dengan saya," papar Yusran

Lalu pada 14 November 2023 sekitar pukul 02.30 Wita, Yusran bersama sang istri dijemput aparat menuju ke Polda Sulteng.

Setiba di Mapolda Sulteng, Yusran diberitahu bahwa anaknya, MN meninggal sejak pukul 23.00 Wita dan jasadnya sudah ada di RS Bhayangkara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com