Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Coro, Minuman Tradisional Khas Demak dari Zaman Kesultanan Bintoro

Kompas.com - 20/11/2023, 21:48 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Indonesia memiliki minuman tradisional berupa jamu dari berbagai daerah yang jenisnya sangat beragam.

Salah satunya adalah jamu coro yang menjadi minuman khas dari daerah Demak, Jawa Tengah.

Baca juga: 10 Jamu Khas Indonesia: Sejarah, Bahan, Khasiat, dan Cara Pembuatan

Menjadi minuman dengan nama yang unik, ternyata banyak orang yang terkecoh dengan nama jamu coro.

Istilah coro yang menjadi nama jamu ini bukan berasal dari nama hewan, melainkan sebuah istilah dalam bahasa Jawa yaitu coro yang berarti cara atau kaidah.

Baca juga: Kisah Jamu Ginggang, Kuliner Legendaris Peninggalan Pakualam VII, Eksis hingga Generasi Kelima

Menilik sejarahnya, jamu coro konon sudah ada sejak zaman kasultanan Bintoro. Minuman tradisional ini akan dihidangkan sebagai sajian dalam pertemuan atau acara di keraton.

Bahkan ada juga yang menyebut bahwa jamu coro merupakan peninggalan Raden Patah.

Baca juga: 8 Jenis Jamu Gendong Lengkap dengan Bahan, Manfaat, dan Filosofi

Sebagai minuman tradisional, jamu coro merupakan sejenis wedang yang dinikmati selagi masih hangat.

Sama seperti wedang lainnya yang biasa ditemukan di daerah Jawa Tengah,jamu ini juga menggunakan campuran berbagai rempah-rempah.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu coro adalah tepung beras yang dicampur dengan rempah-rempah seperti kayu manis, serai, jahe, santan, dan gula merah.

Campuran rempah-rempah tersebut membuat minuman tradisional ini memiliki rasa manis dan sedikit pedas, serta berkhasiat untuk menyegarkan badan.

Sementara campuran tepung beras juga membuat teksturnya juga sedikit menyerupai bubur, sehingga kerap disebut bubur jamu coro.

Biasanya minuman tradisional ini akan dijajakan pada pagi hari, seperti yang bisa ditemukan di sentra jamu coro di Desa Rejosari, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak.

Cara memasarkannya juga masih sederhana, dengan dijual berkeliling oleh sang pedagang jamu.

Selain itu, cara penjual tersebut membawa jamu coro juga berbeda dari penjual jamu kebanyakan.

Agar jamu yang dijual tetap hangat, penjual jamu coro akan membawanya dengan menggunakan kendil yang terbuat dari tanah liat dan ditutup dengan kain dan dibungkus plastik.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com