Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 2 Hari ke Depan Gelombang Laut Natuna dan Anambas Capai 4 Meter

Kompas.com - 19/11/2023, 16:55 WIB
Hadi Maulana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun kelas I Hang Nadim Batan, Kepulauan Riau (Kepri) meminta masyarakat di sekitar pulau Natuna, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), waspada.

Imbauan ini harus menjadi perhatian pelaku jasa tranfortasi maupun nelayan. Mereka mesti berhati-hati dan waspada melakukan aktivitas di laut maupun di darat.

Pasalnya berdasarkan laporan Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Hernu Cahya Prawira yang diterima Stasiun Hang Nadim menyebutkan adanya potensi angin kencang dengan kecepatan mencapai lebih dari 25 knots di Laut Natuna Utara.

Baca juga: Gelombang Laut 4 Meter Terjang NTT, Semua Pelayaran Kapal Feri Ditutup

Kecepatan angin itu dapat meningkatkan tinggi gelombang di perairan tersebut dan termasuk bagian laut barat Natuna, laut selatan dan utara Namabas hingga ke pulau Subi dan pulau Serasan yang berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

“Untuk kondisi sinoptik, pola angin di atas wilayah perairan Kalbar, di utara Khatulistiwa umumnya bertiup dari utara hingga timur, sedangkan di selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari selatan hingga barat dengan kecepatan angin berkisar antara dua sampai 25 knot (1 sampai 6 skala beaufort),” kata Hernu melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/11/2023).

"Untuk itu kami minta agar masyarakat selalu waspada karena diperkirakan selain terjadi gelombang tinggi, juga akan berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan petir terjadi di Laut Natuna, Laut Anambas hingga ke Laut Pulau Subi dan Serasan,” tambah Henru.

Henru menjelaskan, untuk tinggi gelombang dengan kategori tinggi atau mencapai hingga 4 meteran terjadi di laut utara Natuna, perairan barat Natuna, perairan utara Natuna, perairan utara Anambas, dan perairan Subi serta perairan Serasan, Kabupaten Natuna.

Baca juga: Kecepatan Angin Meningkat, Bima Waspadai Gelombang Laut 4 Meter

Sedangkan untuk tinggi gelombang dengan kategori sedang atau mencapai hingga 2,5 mter terjadi di perairan selatan Anambas, perairan selatan Natuna, pulau Midai, serta perairan Singkawang dan perairan Sambas, Kalbar.

“Kondisi ini terjadi sejak hari ini hingga dua hari ke depan, Selasa (21/11/2023) mendatang,” terang Henru.

Senada diungkapkan prakirawan stasiun kelas I Hang Nadim Batam, Kepri, Ibnu Susilo yang mengimbau warga Kepri umumnya dan Natuna khususnya selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama kepada pelaku transportasi laut, agar memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

Mulai dari perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian kapal tongkang apabila kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Baca juga: Gelombang Laut Capai 4 Meter di Samudra Hindia Selatan, BMKG Minta Semua Kapal dan Nelayan Waspada

Selanjutnya kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar apabila kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.

“Kembali kami ingatkan untuk nelayan, diharapkan selalu membawa life jacket dan menghindari awan kumulonimbus yang merupakan sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya,” terang Ibnu.

“Dimohon juga kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkas Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com