KOMPAS.com - Ayuning (67), warga Jalan Selero, Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kabupaten Lubuklinggau, Sumatera Selatan ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Rabu (15/11/2023).
Korban ditemukan pertama kali oleh sang anak pada Rabu siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat ditemukan, Ayuning yang masih mengenakan mukenah bersimbah darah di atas sajadah dalam kamar dengan beberapa luka tusuk dan luka sayat.
Dari hasil penyelikan polisi, pelaku pembunuhan adalah Doni (24), warga Jalan Puskesmas Taba, Kelurahan Ceremeh Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Pengendara Motor di Lubuklinggau Tewas
Doni adalah mantan pekerja suami Ayuning. Doni nekat membunuh Nenek Ayuning karena takut kepergok saat akan melakukan pencurian di rumah korban.
Ia melukai korban dengan tiga tusukan dan satu sayatan sebelum kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Kasat Reskrim AKP Robi Sugara membenarkan bahwa pelaku berhasil ditangkap oleh Tim Macan Polres Lubuklinggau.
"Kurang dari 24 jam alhamdulillah kita berhasil menangkap pelaku," ungkap dia pada Kamis (16/11/2023).
Ia mengatakan pelaku berhasil diketahui setelah polisi memeriksa CCTV saat melakukan olah TKP.
Selain itu polisi juga berhasil menemukan pisau milik pelaku di belakang Kantor Lurah Cereme.
Baca juga: Asap Karhutla di Lubuklinggau Makin Pekat, Jam Belajar PAUD hingga SMP Dimundurkan
Menurut keterangan tersangka Doni, korban Ayuning tidak sempat memergoki aksi pencuriannya, Namun pelaku yang ketakutan akhirnya menghabisi nyawa korban saat posisi sujud shalat zuhur.
"Korban menusuk sebelah kanan bawah leher dan secara reflek korban menangkis hingga tergores tangan kanannya, itulah luka yang disebabkan oleh sajam pelaku," ungkap Kapolres Lubuklinggau, Indra Arya Yudha pada wartawan, Kamis (16/11/2023).
Pencurian yang berujung pembunuhan tersebut berawal saat Doni kesulitan ekonomi dan sering dimarahi istri karena memiliki banyak utang.
Doni sendiri masih baru menikah dengan sang istri.
"Memang pelaku telah meniatkan untuk melakukan pencurian ini karena kesulitan ekonomi. Doni tidak tahan mendengarkan omelan dari istrinya (pengantin baru) karena banyak utang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga," timpalnya.
Baca juga: Bobol Kartu Kredit Orang Jatim, 2 Warga Lubuk Linggau Bangun Rumah Mewah hingga Beli 3 Mobil