LUBUKLINGGAU, KOMPAS.com - Jam belajar siswa tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lubuklinggau dimundurkan. Pasalnya, kondisi udara yang tidak sehat akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian pekat.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau, Firdaus Abky mengatakan, kebijakan dimundurkannya jam masuk sekolah tersebut untuk menghindari para peserta didik terpapar kabut asap.
Sebab, asap tebal selalu terjadi pada pagi hari hingga menjelang siang.
Baca juga: Palembang Turun Hujan, Warga Harap Kabut Asap Karhutla Cepat Hilang
Jam masuk sekolah itu dimundurkan sekitar 45 menit. Sebelumnya, jam masuk sekolah pukul 07.15 WIB diubah menjadi pukul 08.00 WIB. Kemudian setiap mata pelajaran dipotong waktunya masing-masing menjadi 15 menit.
“Para murid juga wajib memakai masker selama di sekolah, baik di dalam ruang maupun luar kelas,” kata Firdaus, Kamis (19/10/2023).
Firdaus menjelaskan, jam masuk sekolah itu diberlakukan mulai Jumat setelah Surat Edaran (SE) dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca juga: Menyoal Karhutla Gunung Lawu, Mengapa Kebakaran Sulit Dipadamkan?
Proses belajar pun akan kembali normal setelah kondisi udara di Kota Lubuklinggau mulai membaik.
“Ini berlaku sampai ada pemberitahuan lebih lanjut melihat situasi dan kondisi,” ujarnya.
Firdaus berharap seluruh sekolah dapat mengikuti instruksi yang diberikan pemerintah untuk mencegah anak didik dari penyakit ISPA.
“Kita harap, kondisi udara dapat segera baik sehingga kegiatan belajar kembali normal,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.