Dia menjelaskan, kesehatan korban mengalami dua kali drop dalam kegiatan itu. Pertama, pada siang hari karena terik matahari dan tanjakan yang tinggi.
Saat itu, panitia membantu memberikan pertolongan pertama sehingga kondisi korban membaik sekitar pukul 22.00 WIB.
“Kemudian pada malam hari kondisi korban drop kembali,” ucap dia.
Pihak panitia mengaku sudah menghubungi tim Basarnas namun mengalami kendala komunikasi karena susahnya sinyal.
“Posisi drop-nya peserta benar-benar di atas perbukitan, jadi kalau kita memaksakan adanya evakuasi di waktu malam hari, ditakutkan nanti ada kecelakaan yang lebih,” ungkap dia.
Sebab, medan menuju lokasi sangat curam dan hanya bisa dilewati oleh satu orang. Ketika pihaknya mengevakuasi korban dengan tandu, tidak bisa berjalan dengan normal.
“Makanya kita memilih untuk memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu,” kata dia.
Salah satu suporter Timnas Indonesia tampil nyentrik karena ada lukisan di badannya saat menonton laga melawan Panama.
Duel Timnas U17 Indonesia vs Panama U17 merupakan matchday kedua penyisihan Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (13/11/2023).
Pria bertubuh gempal dengan cat berbagai warna tampak menarik perhatian di tribune VIP Stadion GBT. Dia terlihat berdiri ke arah lapangan ketika kedua tim keluar dari lorong ruang ganti.
Dia adalah, Katon, warga asal Temanggung, Jawa Tengah (Jateng). Pria 38 tahun tersebut berangkat menggunakan sepedanya untuk menonton semua pertandingan Timnas U17 Indonesia.
"Kemarin gowes, hari Kamis sampai sini (Surabaya), perjalanan satu minggu. Capek, kaki bengkak," kata Katon saat berada di Stadion GBT, Senin (13/11/2023).
Tak hanya itu, Katon juga rela melukis gambar Presiden FIFA Gianni Infantino di bagian perutnya. Sedangkan punggungnya merupakan karikatur dirinya tengah naik sepeda.
"Bikin (lukisan) ini sekitar lima jam, body painting dari cat semprot. Wajah Presiden FIFA, dan belakang menunjukkan gowes dari Temanggung ke Surabaya," jelasnya.
Baca juga: Roi Magang di Amerika demi Ubah Nasib Keluarga dan Berakhir Meninggal
Kadek Roi Astika, mahasiswa asal Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, ditemukan meninggal dunia di kamar hotel di Kota Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, saat mengikuti program magang.