Hasan mengimbau kepada masyarakat agar selektif dalam membeli barang kebutuhan pokok.
“Harga yang variatif tersebut tergantung harga dari pengecer, karena tentu ada hitungan keuntungan tersendiri dari pengecer. Dan untuk menjaga kestabilan harga, juga diharapkan kita dapat hemat pangan dalam menggunakan atau mengkonsumsi cabai khususnya,” ungkap Hasan.
Selain itu, upaya yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang yaitu pemberdayaan petani lokal.
Baca juga: Harga Cabai di Palembang Tembus Rp 80.000 Per Kilogram, Pedagang Kebingungan
Untuk itu, Hasan juga menyarankan agar masyarakat dapat membeli cabai dan kebutuhan lainnya di gerai pangan.
“Tanjungpinang sudah memiliki gerai pangan dibawah binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan yang berlokasi di Jalan Hang Lekir Km 10. Masyarakat dapat membeli cabai dan kebutuhan pangan lainnya di sana karena harga jual di Gerai pangan jauh lebih murah dibanding harga pasar,” pungkas Hasan.
Untuk diketahui, saat ini harga cabai di Batam masih terbilang rendah dari Tanjungpinang.
Hasil pengecekan harga di pasar Tradisional di Batam yang dilakukan Kompas.com, harga cabai setan yang sebelumnya naik menjadi Rp 90.000, kini kembali naik menjadi Rp 100.000 per kilogram.
Untuk cabai rawit Surabaya yang sebelumnya telah naik harga Rp 65.000 per kilogram, kini menjadi Rp 74.000 per kilogram.
Begitu juga untuk cabai merah Medan yang sebelumnya naik Rp 65.000, kini kembali naik menjadi Rp 75.000 per kilogram.
Baca juga: Cerita Sukiyem Pedagang di Pasar Natar, Cabai 15 Kg Diborong Gibran Seharga Rp 1,8 Juta
Cabai rawit hijau lokal yang sebelumnya naik menjadi Rp 45.000 per kilogram, kini kembali naik menjadi Rp 58.000 per kilogram.
Adapun cabai merah lokal yang sebelumnya naik menjadi Rp 52.000 per kilogram, kini kembali naik menjadi Rp 65.000 per kilogram.