SEMARANG, KOMPAS.com - Sudah lebih dari sepekan, misteri kasus kematian DKW (12) bocah perempuan kelas 6 SD di Kemijen, Semarang Timur, belum terungkap.
Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang AKP Aris Munandar berjanji akan membuka kasus secara terperinci polisi bila hasil otopsi dari tim dokter sudah keluar.
"Nanti kami jelaskan secara rinci karena sudah mau selesai prosesnya. Nanti kami sampaikan secara rinci dengan dikuatkan hasil otopsi dari dokter," ujar Aris saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/11/2023).
Baca juga: Bocah SD yang Meninggal Tidak Wajar di Semarang Sudah Sakit sejak Jumat, Ada Luka di Kemaluan Korban
Aris mengatakan, untuk mengungkap kronologi dan penyebab kematian, kepolisian bakal menghadirkan dokter yang mengotopsi jasad korban bila diperlukan.
Sehingga, dokter dapat mengungkap secara utuh secara medis, termasuk adanya dugaan pelecehan seksual.
"Kalau perlu nanti dokternya kami hadirkan agar bisa menjelaskan secara utuh. Karena kalau kami yang menjelaskan dengan bahasa dokter kami yang tidak punya kemampuan secara utuh," bebernya.
Sejauh ini, pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi terkait penyebab kematian korban dengan temuan luka di alat vitalnya, mulai dari keluarga korban hingga kerabat dekat korban.
"Yang diperiksa keluarga dan teman dekat. Yang ada kaitannya dengan penegakan hukum," tegasnya.
Baca juga: Bocah Kelas 6 SD di Semarang Meninggal Tidak Wajar, Diduga Korban Pelecehan Seksual
Sebelumnya diberitakan, anak perempuan berusia 12 tahun berinisial DKW ditemukan meninggal secara tidak wajar di Kemijen, Semarang Timur.
Korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu tinggal bersama ayah, ibu, dan kakak laki-lakinya yang berusia 18 tahun.
Beberapa hari sebelum meninggal, keluarga menyebut korban sakit demam.
Dalam pemeriksaan medis, terdapat luka di dubur dan sobekan di alat kelamin korban. Kasus yang sudah ditangani pihak kepolisian itu kini dalam status penyelidikan.
Tiga orang telah diperiksa menjadi saksi atas kematian korban, di antaranya,ibu, ayah, dan kakak korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.