KOMPAS.com - Gunung Slamet di Jawa Tengah diketahui telah mengalami peningkatan aktivitas sejak Kamis (19/10/2023).
Status Gunung Slamet juga dilaporkan naik, dari Level I atau Normal menjadi Level II atau Waspada.
Baca juga: Gunung Slamet Waspada, Warga Baturraden Banyumas Dengar Suara Gemuruh
Hal ini menjadi perhatian masyarakat di lima kabupaten yang berada di lereng Gunung Slamet yaitu Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Dilansir dari Kompas.com (20/10/2023), Ketua Tim Kerja Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki membenarkan bahwa status Gunung Slamet saat ini berubah menjadi waspada.
“Iya, betul, naik menjadi status waspada,” ujarnya kepada Kompas.com.
Baca juga: Mengenal Gunung Slamet, Gunung Tertinggi Kedua di Pulau Jawa yang Dijuluki Atapnya Jawa Tengah
Peningkatan aktivitas tersebut membuat sejarah letusan Gunung Slamet kembali menjadi menarik untuk ditelisik.
Tak hanya dari segi ilmiah, namun juga dari pandangan dan kepercayaan masyarakat setempat.
Terdapat legenda yang dipercaya masyarakat terutama di tanah Jawa yang mengatakan, apabila Gunung Slamet sampai meletus besar maka Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian.
Baca juga: Gunung Slamet Waspada, Kawasan Wisata Baturraden Tetap Aman Dikunjungi
Ada pula anggapan terkait siklus lima tahunan Gunung Slamet, di mana oleh masyarakat setempat aktivitas gunung berapi hal ini kerap dikaitkan dengan momentum pemilihan umum.
Catatan sejarah letusan Gunung Slamet menurut data yang dilansir dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terekam mulai tahun 1772.
Lebih lanjut, pada data di laman vsi.esdm.go.id, letusan Gunung Slamet yang juga menghasilkan aliran lava dan hujan abu terjadi kembali pada 1930, 1932, 1953, 1955, , 1958, 1973, dan 1988.
Selain itu, gunung ini hanya menunjukkan peningkatan aktivitas yang diikuti dengan semburan abu, dentuman suara, dan peningkatan kegempaan.
Namun sejauh ini, Gunung Slamet belum pernah tercatat mengalami letusan dahsyat sejak abad ke-19.
Melihat jejak geologinya, ahli geologi menyebut bahwa Gunung Slamet pernah meletus dahsyat dan diprediksi letusan tersebut akan kembali terulang.
Dilansir dari laman Antara (13/04/2020), potensi letusan bessar Gunung Slamet ini seperti diungkap oleh Ahli Vulkanologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Agung Harijoko dalam diskusi daring Memahami Aktivitas Gunungapi Busur Sunda dalam rangka ulang tahun ke-60 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) di Jakarta, pada Senin (13/04/2020).