Meski sekilas mirip pindang ikan kuning, sup gangan memiliki rasa gurih, asam, dan sedikit pedas.
Sup kimlo adalah salah satu kuliner khas Palembang yang merupakan hasil akulturasi dari kuliner Tionghoa.
Sajian sup ini memiliki ciri khas penggunaan bunga sedap malam yang sudah tidak asing dipakai dalam masakan Tionghoa.
Isian sup kimlo biasanya berupa soun, jamr kuping, ayam kampung, ikan, udang, dan beraneka sayuran.
Sup yang baik untuk kesehatan ini cocok bagi vegetarian karena juga bisa dibuat tanpa daging.
Sup matahari adalah salah satu kuliner khas Solo yang agak sulit ditemukan di daerah lain.
Sup matahari terbuat dari daging giling ayam yang dibungkus dengan telur dadar tipis.
Tak hanya daging, isian di dalamnya juga menggunakan sayuran seperti parutan wortel, irisan jamur kuping hitam, jamur kuping putih, dan jagung manis.
Apabila disajikan, bungkusan itu akan dibuka menyerupai bunga matahari dan disiram dengan kuah kaldu berempah yang gurih dan segar.
Sup senerek adalah salah satu kuliner khas Magelang yang cukup populer.
Uniknya, sup senerek merupakan hasil akulturasi dari kuliner Belanda yaitu sup kacang polong yang disebut ‘snert soup’.
Sup senerek dibuat dengan menggunakan kaldu ayam atau sapi, dengan isian daging dan sayuran seperti kacang merah, bayam, wortel, seledri, daun bawang.
Tak hanya dihidangkan dengan nasi hangat, sup ini juga bisa dinikmati dengan gorengan serta kerupuk sebagai pendamping.
Sup mutiara adalah salah satu kuliner khas Banjarmasin yang berasal dari budaya Tionghoa.
Mutiara yang ada dalam sajian sup ini berupa bakso ayam berukuran kecil.