Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Lakukan "Prank", Donatur Panti Asuhan di Muba Beri Penjelasan

Kompas.com - 26/10/2023, 19:26 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MUBA, KOMPAS.com-Setelah viral aksi dugaan prank yang menimpa Panti Asuhan Elnuza yang berada di kota Sekayu, kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, pihak donatur akhirnya angkat bicara.

Donatur yang memberi makanan ringan tersebut berasal dari PT Anta Boga Cemerlang yang merupakan distributor makanan di kawasan Muba.

Sales Area Manager wilayah Muba PT Anta Boga Cemerlang Ray Wilson Imanuel mengatakan, sebelum foto bantuan itu viral mereka sebelumnya sudah datang ke Panti Asuhan Elnuza untuk membawa bantuan berupa snack sebanyak 15 karton pada Senin (23/10/2023).

Baca juga: Prank Panti Asuhan di Muba, Donatur Bawa Lagi Belasan Kotak Makanan Usai Berfoto

Namun, ketika bantuan diberikan mereka lupa melakukan dokumentasi, sehingga mereka pun kembali ke panti untuk mengambil dokumentasi sebagai bukti menyerahkan bantuan.

“Namun pada pengambilan dokumentasi usai memberi bantuan ada kesalahan, dan berkas penyerahan yang ditandatangani kurang, jadi kami kembali lagi. Kebetulan yang waktu memberikan bantuan itu adalah saya, pada hari Senin ada snack Macito 15 karton kami berikan,” kata Ray, memberikan keterangan, Kamis (26/10/2023).

Panti asuhan Elnuza di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan diduga menjadi korban prank oleh donatur saat memberikan bantuan berupa delapan kotak makanan ringan.TANGKAPAN LAYAR AKUN FACEBOOK SARMI SARMIATI Panti asuhan Elnuza di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan diduga menjadi korban prank oleh donatur saat memberikan bantuan berupa delapan kotak makanan ringan.

Ray menerangkan, sebetulnya sudah menjelaskan kepada Sarmini pada Selasa kemarin saat hendak mengambil dokumentasi.

Hanya saja, Sarmini ketika itu sedang sibuk mengantar anak panti ke Sekolah.

“Mungkin Bu Sarmini selaku pengurus tidak ngeh dan kurang fokus karena buru-buru mau mengantar anak sekolah. Kami kira pengurus yang lain sudah mengenali kami yang datang pada Senin kemarin," ujarnya.

Baca juga: Damkar Sragen Kena Prank Laporan Palsu, Warga Panik Lihat Mobil Damkar di Lokasi

Setelah fotonya viral, Ray pun menjadi terkejut. Mereka pun kembali mendatangi Panti Asuhan Elnuza untuk menjelaskan duduk persoalan tersebut dan melakukan klarifikasi.

“Persoalannya sekarang sudah selesai,” ungkapnya.

 

Selain itu, Ray menjelaskan bantuan ke panti asuhan itu merupakan program dari perusahaan karena omset mereka membaik, sehingga perusahaan berbagai dengan memberikan makanan ringan ke beberapa panti asuhan di Muba.

“Atas kesalahpahaman ini kami pun minta maaf. Kami akan perbaiki SOP ke depannya sebagai bahan evaluasi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Panti Asuhan Elnuza di Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan diduga menjadi korban prank oleh donatur saat memberikan bantuan berupa delapan kotak makanan ringan.

Baca juga: Tak Hanya 6 Motor Dibakar, Bangunan Panti Asuhan Juga Rusak akibat Bentrok di Muntilan

Kejadian itu terungkap, setelah Sarmi yang merupakan ketua Panti Elnuza Sarmi, mengunggah foto bantuan ke media sosial Facebook miliknya.

Menurut Sarmi, kejadian tersebut berlangsung pada Selasa (24/10/2023).

Saat itu, donatur menurutnya datang ke panti dan hendak menyumbangkan uang serta belasan dus makanan ringan.

Baca juga: Warga Semarang Kena Prank, Dikira Mayat Ternyata ODGJ yang Sedang Tiduran di Sungai, Videonya Viral di Medsos

Beberapa anak panti yang ada di rumah pun senang, mereka pun ikut berfoto untuk menerima bantuan tersebut.

Namun, setelah berfoto dan mendapatkan cap dari panti asuhan, seluruh dus makanan ringan itu kembali dibawa oleh donatur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com