Tiktoker Morteza Melakukan Penistaan Agama, Mengaku Hanya Bercanda

MEDAN,KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi Tiktoker asal Deli Serdang, Sumatera Utara, Fikri Murtada (28) atau @bangmorteza yang diduga melakukan penistaan agama Kristen melalui live akun TikToknya

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan, dugaan penistaan agama itu dilakukan saat pria yang disapa Morteza melakukan Live di akun TikToknya pada Rabu (18/10/2023) pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Tiktoker Sumut Morteza Jadi Tersangka Penistaan Agama, Terancam 6 Tahun Penjara

"Pada saat itu tersangka mengeluarkan kata-kata seperti di video yang beredar, atas kejadian tersebut (dia) sempat membuat lagi video klarifikasi, permohonan maaf," ujar Fathir dalam keterangannya, Rabu (25/10/2023).

Lalu kata Fathir pada Jumat (20/10/2023) tim patroli Cyber Satreskrim Polrestabes menemukan postingan video penghinaan Morteza.

Polisi kemudian menangkap Moteza di rumahnya di Desa Bandar khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (21/10/2023).

Dari pengakuannya, motif Morteza melakukan penistaan tersebut lantaran hanya ingin bercanda.

"Dari keterangan tersangka melakukan hal tersebut (karena) bercanda dan tentu saja hal itu tidak dibenarkan dalam peraturan perundang-undangan," ungkap Fathir.

Kata Fathir kini Morteza telah ditetapkan menjadi tersangka dan kini ditahan di Polrestabes Medan.

Baca juga: TikToker Morteza Mengaku Khilaf Saat Melakukan Penistaan Agama

"Kaitannya dengan sengaja menyebarluaskan informasi bermuatan menimbulkan kebencian baik itu kelompok ras, agama kemudian juga kami terapkan dengan Pasal 156 KUHP kaitannya dengan penodaan agama dengan ancaman pidana 6 tahun penjara," tutup Fathir.

Sebelumnya, berdasarkan potongan video live TikTok Morteza yang viral, dia menghina cara umat Kristiani beribadah. Dia menyebut agar tiang salib dikembalikan ke PLN, bila penganut agama Kristen telah bertobat.