"Ada luka di bagian belakang kepala sebelah kanan dengan 12 jahitan akibat terkena parang," katanya.
Baca juga: Adu Bacok di Malang, Sang Ayah Tewas di Tangan Pengganggu Anaknya yang Berusia 3 Tahun
Kapendam membantah adanya pernyataan rasisme seperti video yang tersebar di sosial media,
Syawaluddin menegaskan bahwa video tersebut sudah diedit pihak-pihak tertentu.
Sebelumnya, Kapendam menegaskan pembacokan yang dilakukan prajurit TNI berpangkat Pratu terhadap Dansecata Rindambkasuari Letkol T itu berawal dari dendam.
Sekitar pekan lalu terjadi pemalakan yang dilakukan masyarakat terhadap Pratu, lalu ia mengambil tindakan mengakibatkan denda dari keluarga yang sudah diselesaikan oleh Danrindam Kasuari.
"Danrindam Kasuari sudah menyelesaikan masalah denda namun diungkit kembali oleh Dansecata saat apel pada Sabtu (21/10) pagi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.