SEMARANG, KOMPAS.com - Sakdullah (60), warga Kelurahan Penggaron Lor, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) nekat membacok pamannya menggunakan senjata tajam yang diduga celurit karena masalah dendam.
Aksi Sakdullah itu lantas membuat warga sekitar terganggu. Belakangan, diketahui jika Sakdullah merupakan seorang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).
Akibat kejadian tersebut, petugas keamanan dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang membawanya untuk dilakukan pengamanan.
Baca juga: Diminta Pensiun karena Dianggap ODGJ, Guru di Tasikmalaya Mengadu ke Dedi Mulyadi
Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, ODGJ tersebut memang mempunyai dendam kepada tiga orang, termasuk pamannya.
"Punya dendam pribadi dengan keluarga besar ada tiga orang. Itu satu nenek," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Jumat (13/10/2023).
Dia menjelaskan, peristiwa tersebut berawal saat Sakdullah mencari korban. Setelah mengetahui keberadaan korban, Sakdullah langsung mengejar hingga terjadi perkelahian.
"Itu Sakdullah juga dipukul korban sampai berdarah kepalanya akibat perkelahian itu," ujar Bambang.
Sebelum melakukan memburu pamannya, perut Sakdullah dilapisi dengan ban bekas untuk pelindung. Namun, kepalanya tidak dilindungi.
"Dia (Sakdullah) kocor-kocor darahnya itu saya bawa setelah perawatan dari puskesmas," paparnya.
Baca juga: Ada 1.296 ODGJ di Magetan, Pemda Buka Klinik Psikiatri
Saat melakukan pengamanan, petugas keamanan sempat takut. Namun hati Sakdullah berhasil lunak saat petugas Dinsos Kota Semarang datang.
"Saya elus katanya sakit kepalanya masih ada jahitan. Dia langsung mau dibawa ke rumah sakit," imbuh Bambang.
Setelah dia telusuri, Sakdullah ternyata hanya dendam kepada tiga orang. Terkadang, ODGJ tersebut juga masih bisa bekerja sebagai pemanjat pohon kelapa untuk warga.
Baca juga: Pria Diduga ODGJ Lakukan Gerakan Aneh di Masjid Ditangkap Polisi
"Kalau nanti itu biasanya kerja lagi manjat kelapa. Dia ambil dari situ buat beli parang," ungkap Bambang.
Sakdullah diketahui tinggal bersama keluarganya. Karena lansia, Sakdullah tak bisa dibawa ke rumah sakit jiwa. Saat ini, Dinsos Kota Semarang akan melakukan edukasi kepada keluarga dan masyarakat.
"Panti ODGJ untuk lansia tak ada sehingga saya akan melakukan bimbingan keluarga dan lingkungan," imbuh Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.