KOMPAS.com - Kota Singkawang adalah sebuah wilayah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang dijuluki sebagai Kota Amoy.
Julukan Kota Amoy yang melekat pada Kota Singkawang tidak lepas dari statusnya sebagai tempat tinggal etnis Tionghoa terbesar di Indonesia.
Baca juga: Singkawang Jadi Kota Paling Toleran, Pj Wali Kota: Toleransi Bagian Perilaku Sehari-hari
Kata Amoy sendiri berasal dari bahasa Tionghoa (Khek/Hakka) yang merujuk pada panggilan untuk perempuan yang masih muda.
Walau sebagian masyarakat memandang panggilan Amoy ini negatif, namun di Kota Singkawang panggilan ini hanyalah panggilan biasa.
Baca juga: Seorang Tatung di Singkawang yang Ditemukan Tewas Pernah Lakukan Percobaan Bunuh Diri
Julukan Kota Amoy merupakan satu dari banyaknya tradisi Tionghoa yang dikenal dari Kota Singkawang.
Bahkan nama Kota Singkawang sendiri berasal dari kata San Kew Jong, yang artinya kota di kaki gunung, tapi dekat dengan muara laut.
Baca juga: Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Wisata Religi Baru di Singkawang
Hal ini tidak terlepas dari sejarah keberadaan etnis Tionghoa yang mengiringi sejarah pertumbuhan kota tersebut.
Konon, etnis Tionghoa sudah datang ke Singkawang lebih dari 2,5 abad silam.
Adanya sumber daya emas di wilayah Monterado, sebuah kota di sebelah timur Kota Singkawang membuat mereka datang ke tempat ini.
Pekerja Tionghoa datang untuk bekerja di pertambangan emas oleh Sultan Sambas.
Sementara Kota Singkawang dijadikan tempat transit pengangkutan hasil tambang emas yang juga berfungsi sebagai tempat singgah dan melepas lelah.
Perlahan, pekerja di pertambangan emas mulai beralih profesi. Ada yang kemudian menjadi petani dan pedagang, hingga akhirnya memilih menetap di Kota Singkawang.
Setelah nasib penambangan emas di Monterado meredup, Kota Singkawang justru menjadi sebuah pemukiman yang berkembang.
Pada 1981, akhirnya kota transit ini berubah secara administratif menjadi Kota Singkawang.
Penduduk Kota Singkawang mayoritas adalah Tionghoa, Dayak, dan Melayu, yang sering disingkat menjadi Tidayu,
Walau begitu, masyarakatnya tetap dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Hal ini yang membbuat Kota Singkawang dinobatkan sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2018 oleh Setara Institute
Sumber:
kemenparekraf.go.id
kemenparekraf.go.id
djkn.kemenkeu.go.id