KOMPAS.com - Kabupaten Temanggung adalah sebuah wilayah administrasi di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki julukan sebagai Kota Tembakau.
Julukan sebagai Kota Tembakau disematkan karena Kabupaten Temanggung adalah satu daerah penghasil tembakau terbesar di Indonesia, sekaligus terbesar di Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Mengapa Klaten Dijuluki Kota Seribu Mata Air?
Dilansir dari laman bappeda.temanggungkab.go.id, tembakau temanggung yang digunakan sebagai bahan baku rokok kretek serta pemberi rasa dan aroma (flavor grade) memang memiliki cita rasa yang khas.
Tembakau temanggung yang dijuluki sebagai Emas Hijau ini dibudidayakan pada tujuh sentra produksi yaitu Lamuk, Lamsi, Paksi, Toalo, Tionggang, Swanbing, dan Kidulan.
Baca juga: Mengapa Purbalingga Dijuluki Kota Knalpot?
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Tembakau Lamuk adalah jenis tembakau dengan mutu terbaik yang dihasilkan di lereng utara dan timur Gunung Sumbing.
Tembakau Lamsi juga berasal dari lereng utara dan timur Gunung Sumbing yang kualitasnya berada di bawah jenis Lamuk.
Sementara tembakau Paksi berasal dari lahan tegal di lereng utara dan timur Gunung Sindoro.
Baca juga: Mengapa Sidoarjo Dijuluki Kota Delta?
Tembakau Toalo berasal dari lereng barat dan selatan Gunung Sumbing yang perkebunannya berada di Desa Tegalrejo sampai Parakan.
Tembakau Kidul berasal dari lereng timur Gunung Sumbing yang berbatasan dengan penghasil jenis Lamsi dan Tionggang.
Jenis Tionggang atau juga biasa disebut tembakau sawah dihasilkan dari lahan sawah di sebelah selatan dan tenggara Gunung Sindoro.
Sedangkan tembakau Swanbing adalah tembakau yang dihasilkan di lereng Gunung Prahu.
Namun di antara semua jenisnya ada Srinthil, tembakau lokal dengan mutu istimewa yang tercatat hanya biasa muncul di Desa Legoksari, Losari, Pagergunung, Pagersari, Tlilir, Wonosari, Bansari, Wonotirto, Banaran, Gandu, Gedegan dan Kemloko.
Kemunculan tembakau Srinthil hanya bisa dihasilkan bila cuaca selama musim tanam tembakau sangat kering dan muncul dari jenis varitas tembakau lokal yang bernama Kemloko, Kemloko 1 dan Kemloko 2.
Dilansir dari laman Antara, Luas tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung setiap tahun berkisar antara 16.000 hingga 18.000 hektare.
Sementara kapasitas produksinya berada di angka sekitar 12.000 ton tembakau kering per tahun.