Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangganya Warga Papua karena Papeda Hiasi Google Doodle: Mari Jaga Hutan Sagu Kita

Kompas.com - 20/10/2023, 15:29 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com- Papeda yang menjadi santapan khas asal Papua dan Maluku ditampilkan dalam Google Doodle, Jumat (20/10/2023).

Hal itu adalah cara untuk memperingati ditetapkannya papeda sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Pada hari ini (20 Oktober) di tahun 2015, papeda secara terbuka dinyatakan sebaggai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia," tulis Google.

Baca juga: Resep Papeda dan Ikan Kuah Kuning, Makanan Indonesia Tinggi Nutrisi

Papeda adalah makanan berbahan dasar sagu bertekstur menyerupai gel berwarna bening.

Papeda, dalam bahasa Papua disebut dengan dao.

Menanggapi hal ini, salah satu warga Papua, Nicodemus Momo memberikan apresiasi kepada Geogle yang telah menampilkan gambar papeda dan ikan kuah kuning serta sambal sebagai salah satu menu khas di Papua.

“Bangga. Ini artinya papeda tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi sudah dikenal di seluruh dunia,” katanya kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Memahami Kandungan Gizi Papeda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Menurut Nicodemus, papaeda merupakan salah satu makanan sehari-hari orang Papua, terutama yang berada di kampung-kampung. Papeda sendiri merupakan sajian olahan dari pohon sagu.

“Makan papeda masih terus dipertahankan oleh masyarakat Papua, terutama yang ada di kampung-kampung. Tak hanya itu, pohon sagu juga dijaga dan dirawat dengan baik, sehingga menghasilkan tepung sagu yang diolah menjadi papeda,” tuturnya.

Ajak warga jaga pangan lokal

ilustrasi papeda, makanan khas Papua yang dibuat dari sagu. SHUTTERSTOCK/DH Saragih ilustrasi papeda, makanan khas Papua yang dibuat dari sagu.

Alumnus Universitas Cenderawasih ini mengajak masyarakat Papua, untuk bersama-sama mencintai makanan lokal, salah satunya papeda.

Selain itu, ikut menjaga dan melindungi hutan sagu di setiap daerahnya masing-masing.

“Mari kita terus mencintai makanan lokal, yakni papeda. Selain itu, kita jaga hutan sagu kita masing-masing, sehingga tetap dijaga dan diolah menjadi papeda,” ujarnya.

Baca juga: Google Doodle Hari Ini Bertema Merayakan Papeda, Apa Alasannya?

Sementara itu, Vincentius Paulinus Baru mengatakan, papeda adalah makanan sehari-hari masyarakat yang ada di kampung-kampung di Papua. 

“Papeda ini makanan kita sehari-hari, sehingga kita senang, kalau hari ini bisa ditampilkan gambarnya di Geogle Doodle dengan keterangan “Merayakan Papeda”. Artinya orang Papua harus bisa mencintai papeda sebagai makanan lokalnya dengan terus melindungi hutan sagunya,” ucapnya.

Baca juga: Blok Warim Harta Karun di Papua Belum Dieksplorasi, Menteri LHK: Ini Wilayah Konservasi

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com