Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Turunkan Bendera Setengah Tiang Saat Demonstrasi di Kantor Dinas PKO Sikka

Kompas.com - 16/10/2023, 13:15 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sikka menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (16/10/2023).

Pantauan Kompas.com, massa aksi tiba di kantor itu sekitar pukul 11.00 Wita.

Mereka kemudian melakukan orasi secara bergantian. Selanjutnya sejumlah demonstran menurunkan bendera merah putih setengah tiang.

Baca juga: Minta MK Tolak Gugatan Usia Capres-Cawapres, Mahasiswa: Itu Praktik Dinasti Politik yang Mencederai Demokrasi

Ketua GMNI Sikka Yohanis Maro mengatakan, penurunan bendera setengah tiang sebagai bentuk protes terhadap Dinas PKO Sikka karena tidak mampu menyelesaikan persoalan.

Apalagi, lanjutnya, banyak kasus korupsi yang terjadi di dinas tersebut.

"Penurunan bendera ini sebagai tanda bahwa GMNI Sikka berkabung karena banyak rentetan persoalan di Dinas PKO Sikka," ujar Yohanis usai beraudiensi dengan pihak dinas PKO Sikka, Senin.

Baca juga: Hari Pertama Bekerja, Penjabat Bupati Bangkalan Disambut Aksi Demonstrasi

Yohanis menerangkan salah satu persoalan yang disoroti GMNI, yaitu terkait 163 paket proyek yang dikelola Dinas PKO Kabupaten Sikka dengan total anggaran Rp 18.545.405.500, dengan nilai kontrak Rp 18.125.655.000.

Dari 163 paket proyek itu, 147 paket merupakan proyek pokok pikiran dan 16 paket rencana kerja di Dinas PKO.

Namun, beber Yohanis, GMNI menilai pekerjaan proyek yang bersumber dari dana alokasi umum (DAU) tidak berjalan sesuai harapan. Bahkan beberapa paket pekerjaannya akan berujung gagal.

"Berdasarkan data yang diperoleh pada Rabu 4 Oktober 2023 lalu menyebutkan bahwa sebanyak 99 paket pekerjaan proyek di Dinas PKO Kabupaten Sikka realisasi di bawah 50 persen. Ada 11 paket pekerjaan proyek realisasinya masih di bawah 20 persen bahkan ada yang realisasi fisiknya masih 0 persen," bebernya.

Yohanis mengatakan, dari sejumlah paket proyek bermasalah, membuktikan bahwa pemerintah Kabupaten Sikka gagal merealisasikan dana untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. Bahkan ada indikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Oleh sebab itu GMNI mendesak Dinas PKO segera menyelesaikan 163 paket pembangunan tersebut.

Baca juga: Kapolres Sikka: Peluru yang Mengenai Warga Berasal dari Tembakan Peringatan

"Kami juga minta dinas evaluasi tegas terhadap kontraktor pelaksana yang tidak melaksanakan kewajibannya dengan patuh terhadap kontrak pembangunan," pinta Yohanis.

Sementara itu Sekretaris Dinas PKO Sikka Jimi Jalo belum bisa berkomentar banyak lantaran masih menunggu Kepala Dinas PKO Sikka, Germanus Goleng.

"Pak Kadis masih di Jakarta. Saya belum bisa memberi komentar banyak terkait persoalan yang disuarakan teman-teman GMNI," ujarnya.

Jimi menambahkan Dinas PKO Sikka akan segera mengagendakan audiensi dengan GMNI Sikka setelah Kadis PKO tiba di Sikka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Ibu di Tana Toraja Melahirkan di Jalan Rusak Beralaskan Sarung, Sang Bayi Meninggal

Kisah Ibu di Tana Toraja Melahirkan di Jalan Rusak Beralaskan Sarung, Sang Bayi Meninggal

Regional
Pemerintah Siapkan 10 Strategi Pengembangan Desa di Sekitar IKN, Apa Saja?

Pemerintah Siapkan 10 Strategi Pengembangan Desa di Sekitar IKN, Apa Saja?

Regional
Mantan Birokrat Turut Ramaikan Pilkada Banyumas

Mantan Birokrat Turut Ramaikan Pilkada Banyumas

Regional
Nelayan Demak Menghilang Tiga Hari, Perahu Ditemukan di Perairan Kendal Tanpa Awak

Nelayan Demak Menghilang Tiga Hari, Perahu Ditemukan di Perairan Kendal Tanpa Awak

Regional
Diduga Akan Tawuran, 36 Remaja Digelandang ke Polresta Magelang

Diduga Akan Tawuran, 36 Remaja Digelandang ke Polresta Magelang

Regional
Wakil Bupati Kendal Daftar Bacabup Lewat PKB, Ini Harapannya...

Wakil Bupati Kendal Daftar Bacabup Lewat PKB, Ini Harapannya...

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Nasib 21 Kru Kapal MT Arman 114 Tak Jelas, Kuasa Hukum Pertanyakan Penahanan Paspor

Nasib 21 Kru Kapal MT Arman 114 Tak Jelas, Kuasa Hukum Pertanyakan Penahanan Paspor

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Palsukan Merek Celana Jeans, Warga Pekalongan Terancam 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Palsukan Merek Celana Jeans, Warga Pekalongan Terancam 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Regional
Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Regional
758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com