SIKKA, KOMPAS.com - YS (38), warga Desa Geliting, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke rumah sakit karena terkena peluru yang ditembakkan oleh polisi.
Diduga, peluru itu berasa dari tembakan peringatan saat anggota polisi hendak melakukan pembubaran judi sabung ayam di wilayah Pasar Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Kamis (12/10/2023).
Kepala Kepolisian Resor Sikka AKBP Hardi Dinata mengaku telah berkoordinasi dengan dokter yang menangani korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc. Hillers Maumere.
Baca juga: Terkena Peluru Anggota Polisi, Warga di Sikka Dilarikan ke RS
Berdasarkan hasil rontgen disebutkan bahwa proyektil yang masuk ke dalam tubuh korban berasal dari atas.
"Jadi ini bukan ditembak lurus tetapi memang dari atas. Kemungkinan ini adalah proyektil yang rekoset dari tembakan peringatan," beber Hardi di Maumere, Jumat (13/9/2023).
Baca juga: Kasus Anggota TNI Nyaris Adu Jotos dengan Anggota Lantas di Sikka Berakhir Damai
Hardi menambahkan, pihaknya akan bertanggung jawab terhadap kesembuhan korban. Namun, sampai saat ini masih menunggu hasil observasi dari dokter untuk langkah selanjutnya.
"Nanti bagaimananya dengan hasil observasi kita akan sampaikan. Tadi disampaikan oleh dokter bahwa untuk observasi butuh waktu 1 x 24 jam," pungkasnya.
Sebelumnya, YS menuturkan, peristiwa itu berawal saat dirinya hendak membawa pulang ternak piaraannya di lokasi yang tak jauh dari arena judi.
Ia lalu menyempatkan diri menonton judi ayam. Tiba-tiba, YS mendengar suara tembakan peluru. Ia dan beberapa warga lain berlari menjauh dari lokasi.
YS kaget setelah sebuah peluru menghantam tubuhnya tepat di pinggang bagian kiri. Setelah berusaha berlari beberapa meter, badannya lemas. Ia pun memilih untuk beristirahat.
“Saya mau telepon adik-adik, handphone saya mati. Akhirnya saya teriak minta bantuan. Mereka antar saya ke rumah sakit,” ujar YS kepada wartawan di RSUD TC. Hillers Maumere, Kamis (12/10/2023) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.