Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sampah Wisatawan, Tempat Wisata Taman Safari Bogor Gunakan Belatung

Kompas.com - 14/10/2023, 21:53 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Taman Safari Indonesia (TSI), Bogor, Jawa Barat, memanfaatkan larva atau belatung (maggot) dari Black Soldier Fly (BSF/lalat tentara hitam) untuk membantu mengurangi volume sampah wisatawan.

Belatung atau yang biasa disebut maggot ini menjadi salah satu pengurai sampah organik atau sampah sisa makanan dari wisatawan.

Penanggung Jawab Integrated Waste Management (IWM) Taman Safari, Irwan Setia Budi mengatakan, budi daya maggot dari lalat hitam itu digunakan untuk menjawab permasalahan sampah di Bogor khususnya di tempat wisata.

"Tentunya sumber sampah dari TSI, ada di area wisatanya seperti hotel, resto dan itu banyak sampah organik dan anorganik dari pengunjung (wisatawan). Jadi, sampah itu disortir, dikelola di IWM, maggot inilah yang sebenarnya mengurai atau menghabiskan sampah yang organik. Kalau untuk anorganiknya itu kita kirim ke pabrik recycle, pihak ketiga," ujar Irwan, saat ditemui di lokasi, Sabtu (14/10/2023).

Baca juga: Badan Geologi Sebut Semburan Gas di Bogor Fenomena Umum

Belatung atau maggot ini dibudidayakan atas kerja sama dengan PT Green Prosa dari Banyumas, Jawa Tengah.

Dia mengatakan, bahwa sumber sampah dari wisatawan itu akan disortir untuk yang memiliki nilai ekonomi. Adapun proses penyortiran dilakukan secara manual oleh para petugas.

Sehingga, sampah organik dan anorganik yang diambil dalam keadaan masih tercampur akan dimasukkan ke mesin pemilah.

Setelah itu, mesin pemilah akan mengeluarkan bubur (sampah organik yang sudah digiling) untuk diurai oleh maggot atau belatung tersebut.

Menurutnya, sampah organik harus diolah dalam kondisi lembut atau menjadi bubur supaya bisa diurai lebih cepat.

Irwan menyebut, IWM mampu membiakkan 350 kg larva BSF fresh yang dapat mereduksi sampah organik berbentuk sampah makanan (SOD) hingga 1,7 ton perharinya terutama di hari libur akhir pekan.

"Nah, mesin ini nanti memisahkan sampah organik yang tercampur dengan plastik. Nanti sampah organiknya ke bawah dan anorganiknya jadi residu. Kita pakai penampungan selama satu hari dan kita lakukan proses pemberian makan maggot untuk mereduksi sampah organik ini (sampah makanan wisatawan)," ungkap dia.

Baca juga: BPBD: Semburan Gas di Bogor Berhenti, tetapi Masih Mengeluarkan Uap

Oleh karena itu, belatung tersebut sangat berjasa dalam mengurangi produksi sampah organik atau sampah makanan dari wisatawan.

Dia mengungkapkan, bahwa budi daya larva BSF ini hanya membutuhkan waktu dua pekan atau selama 14 untuk panen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com