Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32.496 Hektar Lahan di Sumsel Terbakar, Paling Luas di Kabupaten OKI

Kompas.com - 12/10/2023, 11:42 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan sampai saat ini masih terus meluas.

Akibatnya, kualitas udara di Palembang pun hingga kini masih berada dalam level berbahaya karena diselimuti kabut asap. 

Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan, dari data yang dianalisa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luasan lahan di Sumatera Selatan yang terbakar dari periode Januari sampai September 2023 kini mencapai 32.496,5 hektar.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Bukit Dekat Sirkuit Mandalika Berhasil Dipadamkan

Dari total luasan yang terbakar Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menempati urutan pertama dengan total luasan lahan yang terbakar mencapai 20.558 hektar dengan rincian lahan gambut 9.092,5 hektar dan lahan non-gambut 11.465,8 hektar.

“Diurutan kedua Kabupaten Ogan Ilir dengan luasan lahan non-gambut yang terbakar adalah 3.615,9 hektar,” kata Ferdian, Rabu (12/10/2023).

Ferdian menjelaskan, proses penanganan kebakaran saat ini masih terus dilakukan di Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Banyuasin dan Muba.

Hanya saja, karena lahan gambut yang terbakar, proses pemadaman pun menjadi terkendala.

Kanal-kanal yang sudah mulai mengering juga ikut menjadi penyebab proses pemadaman memakan waktu cukup lama. 

“Kemarin terjadi hujan sekitar 20 menit di kawasan Jungkal Kabupaten OKI, itu cukup membantu memadamkan lahan yang terbakar,” ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan Way Kambas Diduga Disengaja, Polisi Buru Pelakunya

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni menjelaskan, mereka sudah menambah peralatan untuk pemadaman maupun personel di lapangan.

Kemudian pemerintah kabupaten dan kota yang mengalami karhutla diperbolehkan untuk melakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Pemda dapat melakukan pergeseran anggaran dengan melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD selanjutnya diperuntukan  kegiatan penanganan karhutla. Karena ini sifatnya darurat dan mendesak bisa dilakukan pergeseran anggaran setelah perubahan APBD,” ujar Fatoni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com