KOMPAS.com - Ramai sebuah video memperlihatkan Wakil Bupati (Wabup) Blora Tri Yuli Setyowati sedang membagi-bagikan uang ke sejumlah kader PDI-P.
Video tersebut beredar di media sosial dan menuai banyak komentar dari warganet.
Berikut ini sederet fakta Wabup Blora bagi-bagi uang yang totalnya Rp 220 juta :
Dalam video tersebut, terdengar suara seseorang yang merekam aktivitas wabup Blora itu berjalan membagi-bagikan uang dalam sebuah acara.
"Lha iki, haduh. Bose bagi-bagi duit," ucap seseorang yang merekam.
Selain itu, terdengar suara seorang lainnya sedang memuji orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten Blora tersebut.
Baca juga: Total Uang Dibagi-bagi oleh Wabup Blora ke Caleg PDI-P Rp 220 Juta
"Nginiki lho, nginiki lho Wakil Bupati lumo (dermawan) seneng aku. Matur suwun nggih Mbak, makasih," kata suara seorang laki-laki yang menerima segepok uang dan bersalaman dengan Tri Yuli.
Terlihat di belakang Tri Yuli juga ada seorang perempuan yang mengikuti Tri Yuli sambil mengabsen kader PDIP lainnya.
"Penak to," ucap perempuan tersebut.
"Nduwe wakil bupati lumone ngene kok (punya wakil bupati dermawan begini kok), huuu," timpal suara pria yang menerima uang gebokan itu.
Etik mengatakan, video tersebut terjadi pada Rabu, 4 Oktober 2023 lalu.
Saat itu ia mengaku sedang bertugas sebagai Bendara DPC PDI-P Blora membagikan uang yang diterima dari DPW, bukan uang negara atau APBD.
"Bahwa apa yang saya bagi dalam video itu saya sebagai bendahara DPC. Jadi uang itu adalah uang partai, bukan uang negara, bukan uang APBD," ujar Etik saat konferensi pers di kantor DPC PDI-P Blora, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023).
Baca juga: Viral Video Wabup Blora Bagi-bagi Uang ke Kader PDI-P
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Blora, HM Dasum mengatakan, uang yang dibagi-bagikan itu merupakan hadiah dari DPD PDI-P Jateng untuk para bakal calon legislatif (bacaleg) PD-P yang ada di Kabupaten Blora.
"Uang yang kita bagi-bagikan itu adalah uang dari reward kita, uang gotong royong, jadi kita gotong royong ke DPD sehingga kita dalam perjalanan itu kita bekerja sesuai target, sesuai jadwal yang diberikan DPD kepada kita, kita mendapatkan reward," ucap Dasum saat konferensi pers di kantornya, Selasa (10/10/2023).
"Lha reward itu kita bagikan lagi kepada para komandan tempur, kepada teman-teman yang mencalonkan diri di daerah dapil masing-masing," imbuh dia.
Dasum menyebut, uang yang diterima pengurus DPC PDI-P Blora yaitu sebesar Rp 300 juta.
"Kita mendapatkan hadiah itu Rp 300 juta, kita kasihkan ke 22 caleg, berarti 220 juta. Sisanya masih di kas, sisanya ini akan kita gunakan untuk kegiatan-kegiatan mengambil hati masyarakat yang lebih luas," terang dia.
Lebih lanjut, uang tersebut juga digunakan oleh para caleg untuk keperluan bantuan air bersih di wilayah Blora yang dilanda kekeringan.
Baca juga: Bagi-bagi Uang Rp 220 Juta ke Bacaleg PDI-P, Wabup Blora : Itu Uang Partai, Bukan Uang Negara
"Gunanya untuk membantu masyarakat yang terdampak dengan kekeringan air, termasuk di situ kita dibagikan per daerah pemilihan masing-masing, dan uang tersebut kita sampaikan ke para caleg di dapil dan dibagikan kemudian berjalan dengan lancar dan masyarakat juga senang karena yang dibutuhkan masyarakat ya air," jelas dia
Dasum juga menyebut viralnya aksi bagi-bagi uang ini hal yang lumrah karena mendekati tahun politik.
Padahal, kapasitas Etik di ruangan tersebut bukanlah sebagai wabup Blora, melainkan selaku bendahara DPC PDI-P Blora.
"Ya kita biasa, apalagi ini mendekati tahun politik, hal seperti itu saya anggap biasa saja lah, yang mesti tujuan kita tujuan baik untuk kemaslahatan masyarakat di Blora," kata dia, saat konferensi pers di Kantor DPC PDI-P Blora, Jawa Tengah, Selasa (10/10/2023).
Aksi bagi-bagi uang yang dilakukan oleh Etik terjadi pada Rabu (4/10/2023). Namun, video tersebut menjadi perbincangan publik baru-baru ini.
Setelah adanya peristiwa tersebut, perekam video yang juga salah seorang bacaleg PDI-P sudah dimintai keterangan.
Baca juga: Soal Wabup Blora Bagi-bagi Uang, Ketua DPC PDI-P Blora: Ya Biasa, Mendekati Tahun Politik
"Itu juga dari kader kita, dan namanya orang banyak dipakai story, terus juga sudah kita panggil dan beritahu, bahwa itu kurang baik," terang dia.
Untuk mencegah peristiwa tersebut terulang kembali, dirinya telah memberikan pemahaman kepada para kader utuk berhati-hati dalam bermedia sosial.
"Seharusnya kita tidak usah memvideokan hal-hal yang sifatnya nanti akan memberikan pemahaman kepada masyarakat yang macam-macam, saya kira juga ini suatu pendewasaan berpolitik," kata dia.
Sementara itu, Etik yang menjadi buah bibir masyarakat mengaku peristiwa yang sedang dialaminya ini merupakan suatu pendewasaan dalam berpolitik.
"Ini sudah terklarifikasi ya Insya Allah ke depannya kami akan menyampaikan ke kader-kader kami untuk bagaimana membuat berita yang baik, menyampaikan informasi yang baik dan benar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.