Dalam keterangannya, Nurhani mengatakan anaknya masih bicara walaupun tubuhnya penuh luka setelah dianiaya.
Kata terakhir yang diucapkan korban, ialah 'Ma sakit Ma, Ma saya ngantuk Ma, capek Ma'.
Namun ucapan Rauf tak digubris ibunya, hingga akhirnya anak yang diboncengnya dibuang di aliran irigasi dan ditemukan tewas oleh warga.
Kejadian ini bermula saat korban pulang dan mendapat teguran dari sang kakek.
Dia kemudian memukul kakeknya, namun dibalas dengan gergaji yang menyasar kepala korban.
Kakeknya pun berteriak memanggil ibu korban dan menangkap korban yang hendak kabur.
Saat itu terjadi penganiayaan yang sadis dilakukan sang ibu.
Setelah insiden itu, korban dibuang ke irigasi dan keesokannya ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa.
Baca juga: Gibran Minta Maaf Usai Netizen Mengeluh soal Pengamen di Masjid Sheikh Zayed Solo
Keberadaan pengamen di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah dikeluhkan oleh salah seorang warganet.
Laporan itu disampaikan oleh pemilik akun X (twitter) James Immanuel pada 6 Oktober 2023.
Pemilik akun tersebut juga menandai akun X milik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka @gibran_tweet.
"Mas, ada wisatawan yang mengeluh soal pengamen di sekitar Masjid Sheikh Zayed. Mohon ditindaklanjuti. Nuwun," tulis pemilik akun, seperti dikutip Kompas.com pada Sabtu (7/10/2023).
Gibran langsung membalas laporan tersebut dengan menyertakan foto dan video petugas Satpol PP melakukan pengamanan.
"Mohon maaf atas kejadian ini, Pak," kata Gibran.
Baca juga: Tanah Orangtua Beralih Kepemilikan, Warga di Purworejo Laporkan Kades dan Pemilik Sertifikat
Rini Kadarwati (57), warga Desa Rasukan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melaporkan kepala desa Rasukan ke Polres Purworejo.