Tidak hanya itu, kakek korban lalu berteriak memanggil ibu korban saat korban hendak kabur melarikan diri.
Namun ibu korban segera datang dan melakukan pengadangan. Korban kemudian dibanting ibunya sendiri di atas dipan dan ditindih.
"Ibu korban ini lalu menelepon adiknya atau paman korban berinisial S," ujar dia.
Saat itu Nurhani meminta S datang karena korban berhasil ditangkap. S kemudian mengikat tubuh korban dan membawanya ke areal dapur. Lalu korban digeletakkan di depan kamar.
Setelah itu, ibu korban pergi keluar rumah untuk mendatangi tetangganya dengan tujuan meminjam sepeda motor.
"Pelaku ini berpikir hendak mengantar korban ke rumah bapaknya yang berada di wilayah Bongas Indramayu. Ibu dan ayah korban diketahui sudah berpisah," ujar dia.
Baca juga: Ponsel Jadi Penyebab Ibu Bunuh Anak di Subang
Di malam mencekam itu, korban dibonceng di depan dalam keadaan berlumur darah. Sementara ibunya, Nurhani mengemudikan sepeda motor.
Dari keterangan Nurhani, saat itu korban masih bisa bicara, walaupun tubuhnya penuh luka. Namun perkataan Rauf tak digubris oleh sang ibu.
Sesampainya di Jembatan Cemprong wilayah Kabupaten Subang, Nurhami sempat merenung.
"Dia berpikir kalau saya membawa dalam kondisi seperti ini apa tanggapan dari mantan suami. Jadi ada kekhawatiran dari tersangka," ujar dia.
Saat itu, Nurhani akhirnya berpikir untuk membuang korban di aliran irigasi. Ia pun menepi dan menggotong tubuh anaknya yang penuh darah.
Baca juga: Misteri Remaja Tewas di Indramayu Terungkap, Korban Dibunuh Ibunya
Tersangka pun sempat terjatuh hingga akhirnya berhasil melempar tubuh korban ke saluran irigasi hingga akhirnya ditemukan warga di Desa Bugis Indramayu.
"Saat dibuang, menurut keterangan tersangka, N masih hidup," ujar dia.
Hingga akhirnya mayat korban ditemukan warga di di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.
Sementara itu Nurhani mengaku sempat menyumpal mulut Rauf dengan menggunakan boneka milik adiknya.