Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Siswa SMP di Sragen Jadi Korban "Bullying", Pelaku Ternyata Sudah Putus Sekolah

Kompas.com - 06/10/2023, 16:28 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kasus bullying pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng).

Kejadian ini sempat viral di media sosial beberapa waktu ini, menunjukkan korban berinisial S mendapatkan sejumlah kekerasan verbal dari pelaku yang merupakan temannya berinisial AN.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP tempat korban belajar, Teguh Hartadi membenarkan bahwa korban merupakan murid SMP tersebut.

Teguh menjelaskan kejadian bullying ini terjadi di Jembatan Panjang, perbatasan Jateng dan Jawa Timur (Jatim), pada Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Dirawat Lima Hari di RS, Siswa Korban Bullying di Cilacap Hari Ini Dibolehkan Pulang

"Kami mengetahui kejadian itu September 2023. Pengakuan dari anak kami S, kejadian itu pada Agustus 2023, untuk detail tanggal, S lupa," kata Teguh Hartadi, saat dikonfirmasi, pada Jumat (6/10/2023).

"Pengakuannya, S (sedang) lewat melirik, dikira menantang. Kedua, S mau dipinjami uang, tapi tidak punya uang. Adanya Rp 10.000. Kemudian, dikasih oleh S uang tersebut karena takut, diancam," lanjutnya.

Teguh menegaskan kejadian bullying tidak berada di lingkungan sekolah atau jam kegiatan mengajar.

Fakta lain, pelaku bullying AN saat kejadian sudah tidak bersekolah dan telah mengundurkan diri sejak 2022, lalu.

"Sekarang AN sudah tidak sekolah lagi. Memang dulu, satu angkatan dengan S karena ada sesuatu AN putus sekolah dan mengundurkan diri disaksikan oleh orangtuanya. Karena sudah tidak mau sekolah, saat kelas 8 semester awal pada 2022," katanya.

Setelah viralnya kejadian ini, Teguh mengatakan kondisi psikologis S sudah dalam keadaan baik karena masih aktif sekolah. 

"Usai kejadian ini, semua murid dan guru sudah tahu adanya kejadian. Tapi, anak kami S, terlihat biasa saja, tidak terlihat tertekan mentalnya, biasa saja. Mengikuti pembelajaran seperti biasanya," jelasnya.

Pihak sekolah dan kepolisian pun secara masif akan melakukan sosialisasi terkait bahaya bullying.

"Jadi kami koordinasikan dengan Polsek untuk edukasi anak-anak. Kemudian, setiap masuk sekolah juga dilaksanakan arahan atau bimbingan dari guru," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com