KOMPAS.com - Seorang perempuan asal Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Pulau Rinca, Nusa Tenggara Timur digigit komodo pada Senin (2/10/2023).
Saat kejadian, korban sedang menjemur ikan di depan rumahnya.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Hendrikus Rani Siga mengatakan kejadian tersebut murni kecelakaan.
Pulau Rinca, Loh Buaya dan Loh Liang, Desa Komodo adalah tempat tujuan wisawatan mancanegara dan nusantara untuk melihat langsung keberadaan komodo.
Oleh karena itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar tidak digigit komodo. Bagi wisatawan yang datang, wajib dipandu oleh ranger atau pemandu dan dilarang berjalan sendirian.
Baca juga: Warga Digigit Komodo di Permukiman Pulau Rinca, BTNK: Murni Kecelakaan
Selain itu pengunjung lebih waspada di daerah lembab seperti kamar mandi dan WC. Komodo juga diketahui peka dengan bau amis dan juga bau darah.
Langkah yang lain adalah pengunjung dilarang berisik serta dilarang merokok.
Warga negara asing yang pertama kali digigit komodo adalah Baron Rudolf. Ia meninggal tahun 1974 setelah digigit komodo.
Selain itu disebutkan korban terbanyak yang digigit komodo adalah warga lokal karena interaksinya paling tinggi.
Dan berikut lima kasus warga digigit komodo sejak 5 tahun terakhir:
Sebelumnya korban datang dari Labuan Bajo ke Kampung Komodo dan menginap di rumah warga yang bernama H Kasing sejak Senin (1/5/2017).
Ia datang dengan tujuan mengumpulan foto komodo. Pada Selasa (2/5/2017), saat jalan-jalan, ia melihat komodo menggigit kambing di kompleks perkuburan umum.
Namun saat itu ia tak sempat mendokumentasikan. Ia mendapatkan informasi dari warga jika komodo akan kembali untuk memangsa bangkai kambing.
Pada Rabu pagi, ia kembali ke lokasi tanpa didampingi ranger dan melihat komdodo menggigit kambing.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.