SEMARANG, KOMPAS.com - Pimpinan Perum Bulog Jawa Tengah (Jateng) Akhmad Kholisun menyebut sejumlah negara melakukan pembatasan dalam mengekspor beras ke luar negeri. Sehingga terjadi pengurangan impor beras di Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Beberapa negara memang membatasi. Bahkan menghentikan ekspor. Sehingga tidak mudah untuk mengimpor beras dari negara-negara lain saat ini,” ujar Kholisun kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Pihaknya mengatakan pengadaan beras impor seluruhnya diatur oleh Bulog pusat. Sehingga Bulog Jateng hanya menerima jatah impor yang diberikan pusat.
Baca juga: Beras dan Rokok Kretek Picu Inflasi di Bangka Belitung
“Bulog Jateng itu sifatnya given (menerima), karena yang melakukan impor itu dari Bulog pusat. Sumber impor dari negara Vietnam, Thailand, Myanmar, dan sedikit dari Kamboja,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan pengadaan jumlah beras dalam negeri tahun 2023 mencapai 125.000 ton. Jumlah beras ini lebih banyak dibanding impor.
“Sedangkan impor yang masuk baru sekitar 78.000 ton untuk tahun ini. Tetapi ini memang masih akan terus berjalan. Mungkin akan ada tambahan sekitar 80 ribuan (beras impor),” lanjutnya.
Di samping itu, Kholisun menyampaikan bila kualitas beras yang diimpor oleh Bulog tergolong beras premium. Nantinya beras impor itu akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat jika memang diperlukan.
“Kita salurkan di Indonesia sebagai cadangan pangan Pemerintah, kita salurkan sewaktu-waktu jika memang diperkukan. Seperti bantuan pangan dan intervensi pangan untuk mengendalikan harga beras di pasar,” katanya.
Kendati stok beras impor tak sebanyak tahun sebelumnya, dia memastikan pasokan beras di Jateng masih mencukupi hingga April 2024 mendatang.
“Stok beras Kanwil Jateng ada 76.000 ton yang sudah di gudang, tetapi stok ini akan ditambah dengan stok persediaan dalam perjalanan (PDP) itu ada 80.000 ton. Jadi total stok Kanwil Jateng sekitar 156.000 ton,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.