Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarang Ranking Ke-5 Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Ini Kata Anak Muda Kota Lumpia

Kompas.com - 29/09/2023, 16:05 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang sebagai ibu kota Jawa Tengah merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. 

Bahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Semarang menduduki peringkat ke-5 dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bekasi, dan Depok.

Total rata-rata pengeluaran per kapita di Kota Semarang mencapai Rp 3.257.315, sedangkan total rata-rata pengeluaran rumah tangganya sebesar Rp 13.680.725.

Hal tersebut diakui oleh sejumlah anak muda yang hidup dan tinggal di Kota Lumpia ini. Salah satunya pekerja swasta di Semarang, Arif (29). 

Dia menilai, antara biaya hidup dan Upah Minimum Kota (UMK) yang dimiliki Kota Semarang tidaklah seimbang. Dirinya menyebutkan, harga kebutuhan pokok yang cenderung tinggi tidak dapat mencukupinya untuk menabung bahkan healing atau self reward.

"Dengan gaji UMK ya, jangankan untuk ditabung, healing untuk ngopi saja kita tidak cukup. Memang betul hasil survei BPS, biaya hidup tinggi, namun sebetulnya jauh dari sejahtera," ungkap Arif.

Dengan gaji UMK Kota Semarang, Arif mengalokasikannya untuk biaya sewa kos, makan, bensin, rokok, hingga angsuran sepeda motor.

Meski dinilai tidak cukup, Arif mengaku tidak pernah terpikir untuk melakukan pinjol ataupun judi slot.

Dirinya lebih memilih untuk menggadaikan barang untuk mencukupi kebutuhan dibanding melakukan dua hal tersebut.

"Kalau saya lebih sering gadaikan barang. Bagi saya yang hidupnya standar, mungkin itu yang bisa menyelamatkan. Karena bunganya lebih kecil dan terjangkau," ungkap Arif.

Sementara itu, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Siti Alfiyyah (21).

Baca juga: Biaya Hidup Mahal, Warga Singapura Enggan Tambah Anak Walau Diberi Bonus

Menurut Alfi, panggilan akrabnya, seluruh biaya sandang, papan, maupun pangan di Kota Semarang memiliki harga yang cenderung tinggi.

Mahasiswa rantau asal Tegal itu menyebutkan, dalam satu bulan penuh bisa mengeluarkan lebih dari Rp 3 juta untuk bertahan hidup di pusat Kota Semarang.

"Semua harga logistik, kebutuhan pangan, terus self reward itu pasti tinggi. Saya kan anak kos yang notebenenya masih dijatah orangtua. Jadi sistemnya, misal dikirim 1 juta, saya habisin Rp 800.000, lalu sisanya ditabung. Kalau harga kos sendiri itu Rp 750.000 per bulan," ucap Alfi kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

Selain kebutuhan pokok, Alfi menyebutkan, nongkrong di coffee shop merupakan salah satu hal yang wajib dilakukannya setiap minggu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com