KARIMUN, KOMPAS.com– Liga atau turnamen sepak bola yang digelar oleh Ikatan Pemuda Kandis, Kecamatan Buru, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) berakhir ricuh, Selasa (26/9/2023).
Bahkan dari kericuhan ini, sejumlah pemain sepak boleh tersebut dilaporkan mengalami luka-luka akibat pukulan yang dilakukan sejumlah reporter dari masing-masing tim yang sedang bertanding.
Kapolsek Buru Iptu Junaidi membenarkan insiden tersebut.
Dia juga mengakui polisi sampai melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang sudah tidak terkendali lagi.
Baca juga: 343 Atlet Tampil di Kejuaraan Tarkam di Bandar Lampung
Kendati demikian, Junaidi mengaku, hingga saat ini kondisi sudah kembali kondusif dan liga tersebut tetap dilanjutkan seperti biasa.
“Alhamdulillah sudah kondusif dan pertandingan juga terus lanjut seperti biasa,” kata Junaidi yang dihubungi, Rabu (27/9/2023).
Junaidi menceritakan, kericuhan ini berawal dari berlangsungnya pertandingan antara kesebelasan Salwa Cafe dan IPTED.
Sebelumnya pertandingan yang digelar di lapangan sepak bola Kandis itu berjalan dengan lancar.
Namun pada saat menit ke-25 babak kedua atau sekitar pukul 17.30 WIB, keributan mulai terjadi hingga berujung ricuh.
“Awalnya pemain kesebelasan Salwa Cafe atas nama Tesen terjatuh, dan salah satu pemain dari IPTED kemudian diberikan sanksi dari wasit,” ungkap Junaidi.
“Namun saksi yang diberikan wasit tidak diterima oleh supporter dari kesebelasan IPTED, hingga akhirnya para supporter tersebut spontan masuk ke lapangan dan mengejar wasit serta pemain kesebelasan Salwa Café,” tambah Junaidi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.