PALU, KOMPAS.com - Kebijakan larangan bertransaksi di TikTok Shop menuai protes dari sejumlah warga di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pasalnya konsumen selama ini mengaku sudah nyaman belanja di Tik Tok shop.
Salah satunya, Emhy Liana (35). Dia memilih belanja di TikTok Shop karena merasa ongkos kirim lebih terjangkau dan murah.
Baca juga: 45 Karyawan Bakal Nganggur Jika TikTok Tidak Boleh Jualan”
"Kalau di e-commerce lain mahal. Saya kan tinggal di Kabupaten Banggai, di luar TikTok ongkirnya bisa sampai Rp 90an (ribu) lebih," kata Emhy dikonfirmasi KOMPAS.com, Rabu (26/9/2023).
"Waktu itu saya butuh tripod buat kepentingan pekerjaan saya. Hanya di TikTok Shop yang murah. Lainnya mehong alias mahal," ujarnya sambil tertawa.
Konsumen lainnya, Hafsa (45) juga mengakui bahwa ongkos kirim dari TikTok murah. Bahkan dia pernah mendapatkan bonus.
"Sebagai konsumen saya sih maunya TikTok seperti begini saja. Saya melihat TikTok pro dengan konsumen menengah ke bawah. Untuk menengah ke atas kan sudah ada pasarnya masing-masing," katanya.
"Harusnya pemerintah pro warga atau konsumen, bukan pro ke pebisnis. Kasian rakyat kecil kan, " usulnya.
Warga Kota Palu lainnya Helmi, meminta pemerintah mengkaji ulang rencana tersebut.
"Iya harus dikaji lagi rencana itu, " ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.