Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macan Tutul Sanggabuana Kembali Mangsa 5 Ternak Warga di Karawang

Kompas.com - 26/09/2023, 17:38 WIB
Farida Farhan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Lima ekor ternak warga di lereng Pegunungan Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, kembali dimangsa macan pada 8 September 2023. 

Lokasi konflik satwa liar kali ini terjadi di Kampung Cipaga, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Karawang. 

Muhtar, pemilik domba yang dimangsa satwa liar Sanggabuana ini mengatakan, jumlah dombanya ada 8 ekor dan yang dimangsa 5 ekor. 

Baca juga: Macan Tutul Jawa Mati Dibunuh Pencari Lebah Madu di Cisolok Sukabumi

Sebelumnya, sambung Muhtar, kandang dombanya ambruk sudah lama. Sehingga, Muhtar mengikat dombanya dipatok di lahan terbuka. 

"Kira-kira pukul 3 pagi, ada suara mengeong seperti kucing besar, saya baru berani nyamperin setelah Subuh, dan domba 4 ekor sudah mati luka-luka, satu hilang, dan sisa 3 ekor saja," ujar Muhtar. 

Informasi karnivora besar yang memangsa ternak domba warga ini pertama kali diterima oleh Sanggabuana Wildlife Ranger (SWR) dari Komandan Dataseman Pemeliharaan Daerah Latihan (Denharrahlat) Kostrad Mayor Inf Wisnu Broto.

Baca juga: Penampakan Macan Tutul yang Terekam Kamera Trap di Gunung Sanggabuana Purwakarta

 

Denharrahlat Kostrad yang bermarkas di lereng Gunung Sanggabuana mempunyai daerah latihan yang berada di Desa Mekarbuana. Warga yang ternaknya dimangsa karnivora waktu itu melapor ke Denharrahlat. 

Komandan Denharrahlat Kostrad Mayor Inf Wisnu Broto mengatakan, total ada lima ekor domba yang dimangsa. Empat ekor ditemukan dengan luka di leher dan beberapa bagian tubuhnya. Hewan itu terdiri atas satu ekor indukan dan 3 ekor anakan. 

Untuk yang induk, selain luka di leher terdapat juga luka di bagian badan bagian belakang, paha, dan kaki hilang. 

"Sedangkan 1 ekor lagi hilang. Kemungkinan dibawa pergi oleh karnivora yang memangsa ternak," ujar Wisnu. 

Setelah mendapat laporan, Denharrahlat Kostrad meneruskan informasi ini kepada Sanggabuana Conservation Foundation (SCF). Setelah itu melakukan ground check di lapangan bersama-sama. 

Wisnu pun mengimbau peternak yang mengalami korban kerugian tidak bertindak menangkap atau membunuh karnivora atau macan tersebut.

Pihaknya juga meminta Ranger SCF meneruskan informasi tersebut kepada pihak berwenang, dalam hal ini Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat. Sebab, macan tutul ini adalah satwa dilindungi sesuai Permen 106 Tahun 2018. 

"Jadi secara hukum adalah milik negara, dan kita bertugas melindungi. Apalagi satwa ini berada di kawasan Pegunungan Sanggabuana yang menjadi daerah latihan kami," ujarnya. 

Selain untuk tidak memburu satwa liar dilindungi yang ada di Sanggabuana, Wisnu Broto juga akan memastikan tidak ada penebangan liar di Sanggabuana yang bisa merusak ekosistem dan habitat satwa Pegunungan Sanggabuana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com