Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pohon Pule Seharga Rp 500 Juta dari Sumbawa Ditanam di IKN

Kompas.com - 26/09/2023, 11:27 WIB
Susi Gustiana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial penampakan pohon pule yang akan ditanam di Istana Negara Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur diangkut menggunakan truk dari Sumbawa menuai ribuan komentar warganet.

Pohon asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini dijuluki pohon iblis, bahkan harganya senilai mobil Fortuner.

Pohon-pohon yang ditanam itu akan diambil dari beberapa provinsi. Salah satunya ada pohon pule, pohon asli dari daerah Sumbawa, NTB.

Baca juga: Pemkot Surabaya Janji Perbaikan Rumah Terdampak Kebakaran akibat Bakar Pohon Selesai 10 Hari

Dalam video di TikTok, terlihat beberapa orang sedang menggali pohon tersebut yang kemudian akan diterbangkan ke IKN.

"Teman-teman semua, pohon inilah yang nanti akan ditanam di depan Istana Negara. Pohon ini dari Sumbawa, kalau tidak salah pohon ini bernama pohon pule," tutur perekam video dalam akun TikTok @sudarberox.

Pesona pule dari Sumbawa mampu memikat arsitek Ibu Kota Negara (IKN). Menurut sumber dari Instagram @nusantara.informasi, pohon seharga hampir setengah miliar tersebut akan menghiasi taman persis depan Istana Presiden.

Kepala Karantina Pertanian Sumbawa, Ida Bagus Putu Raka Ariana mengatakan lalu lintas pohon pule dari Pulau Sumbawa telah diperiksa oleh petugas Karantina.

“Pemeriksaan fisik dilakukan untuk memastikan pohon tersebut bebas Organisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK),” kata Raka saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023).

Pemeriksaan dokumen dilakukan untuk memastikan bahwa pohon yang ditebang merupakan legal. Biasanya setiap lalu-lintas pohon itu dilengkapi dokumen seperti Nota Angkutan Hasil Hutan Kayu Budidaya, Daftar Kayu Gelondongan dan Berita Acara Inventarisasi dari dinas terkait.

“Berdasarkan data IQFAST Karantina Pertanian Sumbawa, lalu-lintas pohon Pule sampai September 2024 ini sudah 28 batang pohon pule dikirim dari Pulau Sumbawa dengan frekuensi 10 kali. Asal sumbawa 15 batang, Dompu 2 batang dan Bima 11 batang," jelas Raka.

Menurutnya, pohon pule dari Sumbawa masih segar dari alam. Agar bisa tumbuh dengan baik dan estetikanya tetap terjaga, pohon tersebut harus transit dulu ke sejumlah daerah sebelum ditanam di lokasi IKN. Daerah yang menjadi transit pohon mahal itu adalah Semarang, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Kediri, Nganjuk dan Bogor.

Pohon Pule (Alstonia Scholaris) merupakan tanaman keras yang kaya akan manfaat. Bentuk daunnya hijau mengkilat, rimbun dan melebar ke samping bisa memberikan kesejukan dan cocok untuk penghijauan. Kulit kayu pule kaya juga bermanaat sebagai obat.

Bagi arsitek taman, tanaman ini terkenal eksotis. Eksotisme pohon pule terletak pada karakteristik batang, percabangan, daun dan daya tahan tanaman sehingga bisa dijadikan bonsai berkelas untuk menghiasi taman.

Menjelang kepindahan ibu kota ke IKN di Kalimantan Timur, pembangunan demi pembangunan terus digenjot. Kabarnya pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN akan selesai pada Juli 2024.

Baca juga: Pelaku yang Bakar Pohon dan Sebabkan Kebakaran 6 Rumah di Surabaya Dimaafkan oleh Korban

Untuk memperindah kawasan Istana Negara di IKN, di sekitarnya akan ditanami banyak pohon. Hal itu bertujuan agar area di sekitar IKN tetap terlihat sejuk dan rindang, seolah menyatu dengan hutan hujan tropis Kalimantan, sekaligus menjadi proses penghijauan.

Pohon-pohon yang ditanam itu akan diambil dari beberapa provinsi. Salah satunya ada pohon pule, pohon asli dari daerah Sumbawa NTB. Pohon inilah yang nanti akan ditanam di depan Istana Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com