Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rendam Sembakung Nunukan, Aktivitas Masyarakat Lumpuh

Kompas.com - 22/09/2023, 15:45 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.comBanjir tahunan kembali melanda wilayah pelosok di perbatasan Indonesia–Malaysia, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). 

Banjir melanda sejumlah kecematan. Di antaranya, Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai dan Kecamatan Lumbis.

Dari sejumlah video amatir yang diunggah warga Nunukan di media sosial, tampak arus banjir cukup besar. Banjir tersebut diperkirakan sama dengan kejadian tahun 2014 yang menghancurkan banyak rumah warga dan fasilitas umum.

Baca juga: Banjir, 4 Jembatan di Krayan Rusak Parah, 54 Hektar Sawah Gagal Panen

‘’Banjirnya cukup besar, tower hanyut, fasilitas umum, semua terendam. Dan evakuasi warga masih terus kita lakukan. Kejadian banjir kali ini cukup besar, dan tidak berbeda jauh dengan peristiwa banjir besar 2014 lalu,’’ ujar Camat Sembakung, Ridwan, dihubungi, Jumat (22/9/2023).

Ketinggian banjir sudah mencapai 5 meter di areal permukiman penduduk. Diperkirakan ketinggian air masih akan terus naik.

‘’Banyak sekali rumah terendam. Untuk jumlah jiwa yang terdampak ribuan. Kalau untuk datanya, kami masih menghitung dan melihat kondisi lapangan. Nanti kalau sudah masuk semua laporannya, kami berikan update-nya,’’ imbuhnya.

Sebelum terjadi banjir, hujan lebat mengguyur sejak pukul 22.00 Wita hingga pukul 05.30 Wita. Kantor Camat dan sejumlah sekolah terendam.

Ridwan mengatakan, ada 10 desa di Kecamatan Sembakung yang diterjang banjir. Bahkan beberapa desa sudah tenggelam. 

Adapun desa tersebut yakni Desa Manuk Bungkul, Desa Atap, Desa Lubakan, Desa Tagul, Desa Tujung, Desa Labuk, dan Desa Pagar.

"Sebagian korban sudah kami evakuasi ke tempat tinggi. Saat ini, kita lakukan evakuasi bagi warga RT 006 dan RT 007, Dusun Tembelunu, Desa Atap. Ada 112 KK di dua RT tersebut,’’ imbuhnya.

Ridwan meminta masyarakat agar waspada karena wilayah Malaysia masih terjadi hujan lebat. Dikhawatirkan, ketinggian banjir masih akan terus naik. 

Warga juga diminta mengungsi sementara di tenda yang disediakan pemerintah di areal perbukitan. Warga juga bisa mengungsi ke rumah keluarga yang berada di wilayah dataran tinggi.

Baca juga: Kebun Teh Dikonversi ke Sawit Seluas 257 Hektar, PTPN IV: Konversi Bukan Penyebab Banjir

‘’Masjid, perkantoran, sekolah, semua terendam. Aktivitas lumpuh total di Sembakung. Kita pusatkan kegiatan dan pendataan di pengungsian. Kita ingatkan hari ini banjir kiriman belum tuntas, masih aka nada lagi kiriman dari Malaysia, karena masih terjadi hujan deras disana,’’tegasnya.

Untuk diketahui, banjir rutin terjadi setiap tahun. Diduga banjir tersebut kiriman dari Malaysia.

Banjir, berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia, yang kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com