Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Disabilitas Universitas Muhammadiyah Purworejo Ciptakan Pakan Ternak yang Bisa Cegah Stunting

Kompas.com - 21/09/2023, 23:56 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa disabilitas di Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMP) berhasil menciptakan pakan untuk mencegah stunting pada hewan ternak.

Pakan ternak tersebut bernama Azolla Herbal dan Bima yang diproduksi di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pakan ternak ini semua dikerjakan oleh mahasiswa disabilitas yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Difabel (Kamadifa) UM Purworejo.

Suwardi (43), mahasiswa pencipta pakan ternak ini mengatakan, produk yang diciptakannya itu terbuat dari bahan-bahan herbal. Sehingga produk pakan ternak tersebut memiliki banyak manfaat.

Baca juga: Inovasi Petani di Tasikmalaya Manfaatkan Gravitasi agar Tetap Bisa Panen Saat Kemarau

"Kita memproduksi Azolla Herbal, yang berguna untuk mencegah stunting pada ternak dan menjaga ternak tidak mudah terserang penyakit," kata Suwardi saat ditemui disela-sela kegiatannya di Kampus UM Purworejo pada Kamis (21/9/2023).

Suwardi menambahkan, keunggulan bahan-bahan herbal yang tanpa pengawet itu juga menjadikan hewan ternak bertambah nafsu makannya. Sehingga ternak akan tercegah dari stunting.

"Sementara ini untuk Azolla masih kita uji coba kepada ayam. Ke depan akan kita uji coba lagi ke ternak yang lainnya," kata Suwardi.

Pada kesempatan itu, dia menyebut bahan baku masih menjadi kendala karena sulit didapatkan. Diketahui, bahan baku utama pakan ternak tersebut adalah Azolla Microphylla atau yang lebih dikenal dengan rumput Azolla.

Rumput Azolla adalah tanaman paku air yang memiliki ragam manfaat. Biasanya ditemukan di area persawahan.

"Kendalanya kita di bahan baku, karena di Purworejo sangat sedikit bahkan kita mencari sampai luar daerah seperti Kebumen," kata Suwardi. 

Selain Azolla Herbal, diproduksi juga pakan ternak khusus ikan bernama Bima. Pakan ini berfungsi untuk penggemukan ikan konsumsi.

Mahasiswa difabel lainnya, Eko Prasetyo (25) mengatakan pakan ternak bima terbuat dari Magot dan bahan-bahan herbal seperti kunyit, tepung jagung dan rempah-rempah lain. 

Baca juga: Apresiasi Penurunan Kasus Stunting di Bengkulu, Jokowi: Inovasi Nugget Belut Itu Bagus

Sejumlah mahasiswa disabilitas ini berkreasi dan mendapat dukungan dari kampus melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Mereka dibiayai penuh dalam memproduksi pakan ternak tersebut.

Dalam sebulan, para mahasiswa Difabel ini dapat memproduksi puluhan kilo pakan ternak. Bahkan produk ciptaan mahasiswa Difabel Universitas Muhammadiyah Purworejo sudah menjangkau sejumlah daerah di luar Kabupaten Purworejo.

"Kemarin kita kirim juga ke Tangerang, Wonosobo dan ke daerah lainnya. Di samping itu kita juga menitipkan ke toko-toko pakan ternak," kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com