Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanah Misterius di Sikka NTT Ditangkap, Ternyata Pelajar

Kompas.com - 20/09/2023, 15:57 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya menangkap pelaku pemanah misterius terhadap seorang siswa berinisial GFS (17). Penangkapan itu setelah kurang lebih enam bulan penyelidikan.

Kasus pemanahan ini terjadi ketika korban bersama rekannya, MF (21), hendak pulang ke rumah usai mencari jaringan internet di Klinik Mahawira, Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, pada Kamis (30/3/2023) malam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sikka AKP Nyoman Gede Arya Triadi Putra mengatakan, aparat menangkap dua pelaku dalam kasus ini, yakni SAP (17) dan FN (15).

"Keduanya ditangkap tadi malam di dua lokasi yang berbeda. Keduanya pelajar," ujar Nyoman saat dihubungi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Harga Beras di Sikka Tembus Rp 16.000 Per Kilogram, Ini Penyebabnya

Nyoman menerangkan, aparat terlebih dahulu menangkap SAP di wilayah Wuring Tengah, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat.

Berdasarkan hasil diinterogasi, SAP mengaku saat kejadian dirinya yang membawa sepeda motor. Sementara yang memanah adalah temannya, FN.

"Setelah mendapat informasi SAP, kami melakukan penangkapan terhadap FN di wilayah Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok," ujarnya.

Baca juga: Buntut Dugaan Pelecehan IRT, Kasat Lantas Polres Sikka Dinonaktifkan

Nyoman menambahkan aparat juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha X-Ride, satu buah anak panah, dan satu buah katapel yang terbuat dari besi.

Saat ini, kedua pelaku sudah diamankan di sel tahanan Polres Sikka untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya.

"Keduanya belum ditetapkan sebagai tersangka, motifnya juga masih didalami," pungkas Nyoman.

Kasus pemanahan ini bermula ketika korban dan rekannya pulang ke rumah menggunakan sepeda motor.

Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, korban dan rekannya melihat dua sepeda motor datang dari arah berlawanan. Kedua motor itu ditumpangi empat orang.

Saat berpapasan, seorang pria misterius melepaskan tembakan anak panah ke arah korban dan rekannya.

Awalnya korban tidak merasa sakit, sekitar 10 meter dari tempat kejadian ia merasa ada yang janggal di bagian perut.

Korban meminta MF berhenti untuk memastikan keadaan. Korban kaget saat melihat anak panah yang terbuat dari paku berukuran kurang lebih tujuh sentimeter menancap pada perut bagian kanan.

Selanjutnya, rekan korban membawanya ke RSUD Tc Hillers Maumere.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com