SIKKA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Sikka AKP F dinonaktifkan dari jabatannya buntut kasus dugaan pelecehan terhadap seorang ibu rumah rangga (IRT), LM warga Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Untuk sementara ini saya nonaktifkan (Kasat Lantas)," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sikka AKBP Hardi Dinata kepada wartawan di Polres Sikka, Selasa (19/9/2023).
Hardi mengatakan, saat ini kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan. Penyidik masih memeriksa saksi untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
Baca juga: Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Lecehkan IRT
Untuk sementara ada tiga saksi, yakni penjaga kebun praktik milik Unipa Indonesia, tukang ojek, dan AS, suami dari LM.
Hardi melanjutkan, apabila dari hasil pemeriksaan AKP F terbukti melakukan pelecehan maka akan mendapat sanksi, baik pidana maupun internal kepolisian.
"Nanti kita akan berikan tindakan sesuai aturan yang berlaku. Secara internal maupun pidana, nanti kita lihat belakangan," pungkasnya.
Sebelumnya, AKP F dilaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan (PPA) Polres Sikka atas dugaan pelecehan terhadap LM pada Senin (18/9/2023).
LM mengungkapkan, peristiwa itu terjadi di kebun praktik Unipa Indonesia di depan pintu masuk Pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Kamis (14/9/2023).
Dia menuturkan, dugaan pelecehan bermula ketika dirinya meminta bantuan AKP F untuk mengeluarkan motor milik anaknya yang terkena razia lalu lintas.
Setibanya di lokasi kejadian, bukannya membantu LM, AKP F malah menarik tangan LM masuk ke dalam rumah kebun praktik Unipa Indonesia di depan pintu masuk Pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok Barat. Di situ AKP F dan mengajak LM melakukan hal-hal yang tidak senonoh.
"Dia tarik saya ke dalam rumah, tetapi saya tidak mau. Saya bilang ke dia, kita ini sudah punya suami dan istri," ujarnya.
AKP F sempat memaksanya. LM pun tetap menolak dan mengancam akan berteriak. Namun, kepada LM, AKP F bilang percuma teriak karena tidak ada yang mendengar.
Sementara itu, AKP F membantah semua tudingan LM terhadap dirinya.
Baca juga: Polres Sikka Selidiki Penganiayaan terhadap Warga oleh Dua Anggota Brimob
AKP F mengaku sempat memegang tangan LM, tetapi tidak pernah berniat melakukan hubungan seperti yang dituduhkan.
"Itu tidak benar dia hajjah dan saya haji, tidak mungkin melakukan seperti itu," ujar AKP F kepada wartawan di Mapolres Sikka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.