Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan 1.000 Tangki Air Bersih Per Bulan untuk Tangani Kekeringan, Pemkab Wonogiri Anggarkan Rp 3,9 Miliar

Kompas.com - 19/09/2023, 23:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyiapkan minimal 1.000 tangki air berisi air setiap bulannya untuk didistribusikan ke wilayah yang mengalami kekeringan

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo mengatakan langkah tersebut diambil untuk membantu masyarakat yang mengalami krisis air bersih

“Kebijakan Pemkab Wonogiri hari ini melalui APBD perubahan kami sudah sepekati anggaran untuk antisipasi kekeringan terkhusus persoalan air bersih. Dari anggaran sebesar Rp 3,9 milar itu kami alokasikan minimal setiap bulannya dengan menyedikan 1.000 tangki berisi air bersih,” ujar pria yang akrab disapa Jekek, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Dampak Kekeringan di Purworejo, Petani Gagal Panen, Harga Beras Naik

Jekek mengungkapkan penyediaan 1.000 tangki berisi air bersih setelah dirinya mendapatkan laporan banyaknya sumber air lainnya yang mulai mengering. Bahkan beberapa DAM di Kecamatan Tirtomoyo sudah kering kerontang memasuki puncak musim kering.

“Tirtomoyo di DAM Gunung Kendil sudah kering kerontang. Termasuk Balong. Memang kondisi cuaca ekstrim yang disimbolisasi dengan el nino ini menjadikan sebuah kondisi yang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah,” jelas Jekek.

Penyediaan 1.000 air tangki akan dilakukan hingga tiga atau lima bulan ke depan. Teknis distribusinya, Pemkab Kabupaten Wonogiri akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.

Tak hanya menyediakan 1.000 tangki berisi air bersih, kata Jekek, Pemkab Wonogiri dalam jangka menengah akan membangun fasilitas sarana air bersih untuk penyediaan air baku melalui sumur bor. Selanjutnya, air baku yang sudah didapatkan langsung didistribusikan ke masing-masing rumah warga.

Jekek menambahkan selain air bersih berkurang, kekeringan juga berdampak pada adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan di berbagai wilayah. Untuk itu ia meminta warga makin waspada dan tidak sembarang membakar sampah.

“Buang puntung rokokpun jangan sembarangan. Nanti bisa menjadi pemicu kebakaran,” demikian Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com