Menurut Saija, saat ini ada sekitar 7.000 leuit yang tersebar baik di Baduy Dalam maupun Baduy Luar dan dimiliki oleh sekitar 3.000 kepala keluarga warga Baduy.
Saija, mengatakan, warga Baduy sendiri tidak menjual beras yang dimilikinya karena dilarang oleh adat.
Baca juga: Bupati Semarang Heran, Desa di Lereng Merbabu Terdampak Kekeringan
Padi yang disimpan di leuit pun digunakan sebagai cadangan dan akan diolah saat-saat tertentu seperti hajatan atau saat darurat.
Sementara untuk penggunaan sehari-hari, warga menyisihkan padi yang dipanen untuk persediaan hingga masa panen berikutnya.
"Jadi, orang Baduy walaupun kemarau panjang tidak akan kelaparan karena ada stok," kata Saija.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.