Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Brievenbus di Kawasan Kota Tua Gorontalo yang Menarik Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 17/09/2023, 06:30 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Kepada tamunya, Mimin mengatakan para mahasiswa dulu menerima uang saat ia menerima kiriman wesel pos ini. Ia harus mencairkan di kantor pos terdekat dengan membawa bukti kartu identitas seperti kartu tanda penduduk (KTP) atau surat izin mengemudi (SIM).

“Pengiriman uang melalui wesel pos ini memakan waktu yang lama, tidak bisa langsung seperti kita mentransfer uang melalui aplikasi mobile banking seperti sekarang ini,” ujar Mimin kepada tamunya.

Daya tarik

Bagaimana teknologi informasi pada masa lalu di kantor pos ini bekerja telah menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan asing, dua remaja dan keluarganya ini sangat meminati informasi masa lalu, tidak sekadang ingin melihat bentuk bangunan lama, tapi juga cerita yang melekat pada bangunan kota tua Gorontalo ini.

Di bangunan kantor pos terdapat monumen 23 Januari yang dibangun untuk mengenang peristiwa perebutan kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda pada 23 Januari 1942, di hari itu Nani Wartabone dan pemimpin Gorontalo lainnya mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dari Gorontalo.

Sebelum wisatawan Belanda ini menikmati kota tua Gorontalo, Mimin menceritakan kepada tamunya bahwa ada paket wisata baru, keliling kota tua, tawaran ini langsung disetujui setelah Mimin menjelaskan secara singkat keberadaan kota tua dan informasi masa lalunya.

Setelah disepakati bersama, dari homestay wisatawan ini naik mobil bak terbuka yang dialasi kasur empuk.

Angin dan udara tropis segar langsung menyapa saat mereka keluar halaman homestay di kelurahan Siendeng sisi barat kota tua Gorontalo.

Baca juga: Sejarah Hotel Majapahit Surabaya yang Menjadi Tempat Deklarasi Anies-Muhaimin, Ada sejak Tahun 1910

Setelah mereka turun tepat di bekas reruntuhan penjara lama, mereka memulai perjalanan wisata dari titik nol km yang berada di bekas rumah dinas asisten residen Gorontalo, bangunan paling megah dan besar pada masanya. Wisatawan ini memasuki halaman rumah megah ini sambil mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata setelah mendapat izin dari petugas Satpol yang melakukan penjagaan.

Diperkirakan bangunan beton tua ini mulai dibangun pada akhir abat 19 atau awal abad 20, sampai skerang belum ditemukan dokumen pembangunnanya. Namun bangunan ini menjadi saksi pergantian penguasa di keasistenresidenan hingga pemerintahan Provinsi Gorontalo.

“Bangunan ini sekarang difunsgikan sebagai rumah dinas gubernur Gorontalo, hingga kini masih terawat baik,” tutur Mimin.

Dari bangunan megah ini wisatawan kemudian menyusuri jalan utama, di sepanjang jalan ini juga masih berdiri bangunan tinggalan masa era kolonial yang utuh, seperti kantor lama polisi militer TNI Angkatan Darat, perumahan pejabat yang bediri mengitari lapangan atau alun-alun, hotel tua Velberg yang dibangun tahun 1900, hotel Gorontalo yang sekarang menjadi rumah sakit tantara, hingga kantor pertanian yang digunakan sebagai sekretariat PKK dan  Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Kota Gorontalo.

Bangunan tua yang sentuhan arsitekturnya lebih modern terlihat di gedung Pelni. Dulunya digunakan sebagai kantor Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM), perusahaan pelayaran belanda yang layanannya hingga di wilayah Hindia belanda.

Dalam laman Wikipedia disebutkan KPM adalah perusahaan pelayaran yang mempunyai kedudukan hukum di Amsterdam, namun kantor pusat operasinya berada di Batavia.

KPM dibangun oleh Stoomvaart Maatschappij Nederland (SMN) dan Rotterdamsche Lloyd pada tahun 1888.

KPM bergerak di bidang pelayaran ini beroperasi mulai dari tahun 1888. Setelah kemerdekaan Indonesia diakui Belanda tahun 1949 KPM masih tetap berjalan di Indonesia dan diambil alih pemerintah Indonesia tahun 1957.

Halaman:


Terkini Lainnya

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com