Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 30 Kg Sabu di Bakauheni Digagalkan, Hendak Dikirim ke Tangerang

Kompas.com - 15/09/2023, 12:52 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Narkoba (Diresnarkoba) Polda Lampung kembali mengungkap pengiriman sabu seberat 30 kilogram (kg).

Direktur Diresnarkoba Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Erlin Tangjaya mengatakan, upaya pengiriman dan penyelundupan itu diketahui di wilayah Pelabuhan Bakauheni pada 15 Agustus 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.

"Di luar area Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, kami melihat ada kendaraan yang terparkir dan terlihat mencurigakan," kata Erlin di Mapolda, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Polda Lampung Periksa 2 Saksi Kasus Jaringan Narkotika Internasional Suami Selebgram Palembang

Kendaraan mobil pribadi dengan pelat nomor B 1798 NYZ berhenti di tepi jalan tak jauh dari Seaport Interdiction.

Anggota yang merasa curiga kemudian mendekat dan memeriksa kendaraan tersebut.

Dari penggeledahan, polisi menemukan 30 bungkus sabu yang disembunyikan dengan cara diselipkan di dinding mobil.

"Total sabu itu sebanyak 30 kg, yang hendak dikirimkan ke Tangerang," tutur Erlin.

Baca juga: Diduga Terlibat Kasus Narkoba, Selebgram Palembang Ditangkap Polda Lampung

Selain mengamankan barang bukti berupa sabu, kepolisian juga menangkap dua orang yang berada di dalam mobil, yakni MN dan MS, warga Aceh.

Erlin mengatakan, kedua pelaku ini hanyalah kurir untuk pengiriman sabu dengan upah Rp 12 juta.

Menurut Erlin, kedua kurir ini ditawarkan mengantar sabu-sabu dari Medan ke Tangerang.

"Jaringan ini terputus karena kedua kurir tidak mengenal orang yang memberi. Mereka bertemu di pinggir jalan," ungkapnya.

Erlin menjelaskan, dari penggagalan upaya penyelundupan itu, sekitar 120.000 jiwa diselamatkan dari ancaman peredaran narkoba.

Namun, Erlin tidak mau mengungkapkan nilai ekonomis dari 30 kg sabu tersebut. Menurutnya, sabu dan narkotika tidak patut diberikan nilai secara ekonomis.

"Kita tidak memberikan nilai ekonomis, (sabu) ini adalah sampah, tidak perlu dinilai," kata Erlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Regional
Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Kantor Pertanahan Kota Batam Terapkan Sertifikat Tanah Elektronik

Regional
Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Seratusan Kades Datangi Pemkab Demak, Minta SK Perpanjangan Kades 2 Tahun Segera Diterbitkan

Regional
Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Kebakaran Pasar Karangkobar Banjarnegara, Pedagang Akan Direlokasi, Kerugian Capai Rp 45,7 Miliar

Regional
Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Sekelompok Pelajar Serang SMAN 8 Jambi, 1 Pelajar Ditangkap Polisi

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Dugaan Korupsi Lahan Hutan, Anak Bupati Solok Selatan Mangkir Lagi

Regional
Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Nama-nama Baru Bermunculan di Bursa Pilkada Salatiga, Salah Satunya Anak Mantan Wakil Wali Kota

Regional
Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Setelah 5 Hari Perjalanan, Biksu Thudong Tiba di Candi Borobudur

Regional
Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Kisah Nelayan Semarang, Cuaca Ekstrem Sempat Bikin Ragu Bisa Pergi Haji Tahun Ini

Regional
Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Polisi Periksa Pasangan Nikah Sesama Jenis di Halmahera Selatan

Regional
Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Menantu di Banyuasin Pembacok Mertua Ternyata Sering KDRT Istri

Regional
Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Pemkot Bandar Lampung Mulai Pembangunan Chinatown

Regional
Baru Dikubur Sehari, Makam Mahasiswi Kedokteran UMY Dirusak secara Misterius

Baru Dikubur Sehari, Makam Mahasiswi Kedokteran UMY Dirusak secara Misterius

Regional
Jokowi dan Puan Saling Lempar Senyum di 'Gala Dinner' WWF, Gibran: Semua Baik-baik Saja

Jokowi dan Puan Saling Lempar Senyum di "Gala Dinner" WWF, Gibran: Semua Baik-baik Saja

Regional
Aksi di Laut, Nelayan Sembulang Tolak Relokasi untuk Rempang Eco-City

Aksi di Laut, Nelayan Sembulang Tolak Relokasi untuk Rempang Eco-City

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com