Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berantas Ponpes Abal-Abal, Kemenag Bakal Terjunkan Petugas Awasi Ponpes Tak Berizin

Kompas.com - 12/09/2023, 23:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Merespon temuan kekerasan seksual di pondok pesantren abal-abal di Semarang, Kementerian Agama (Kemenag) Semarang menerjunkan penyuluh dan kantor urusan agama (KUA) mengawasi ponpes tak berizin di wilayahnya masing-masing.

Kepala Kemenag Semarang Ahmad Farid juga menyebut mereka akan melakukan sosialisasi tentang ketentuan izin pendirian ponpes.

“Artinya di setiap kecamatan apabila ada indikasi berdirinya sebuah padepokan atau apa itu harus didampingi dan dipastikan keberadaannya statusnya sebagai apa. Majelis taklim, ponpes, atau padepokan. Nah kami akan menururnkan aparat kami di daerah, KUA dan penyuluh agama,” terang Farid melalui sambungan telepon, Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Pemilik Ponpes di Langkat Diduga Lecehkan Santri, 13 Saksi Diperiksa

Bila mendapati ponpes belum memenuhi syarat, pihaknya akan mendekati secara persuasif. Apabila yang diajarkan standar dan tidak ada indikasi radikalisme, pihaknya akan meminta pengurus memenuhi semua persyaratan.

“Barangkali ponpes itu berdiri sejak lama tapi dulu belum ada persyaratan-persyaratan yang seperti sekarang,” lanjutnya.

Baca juga: Orasi di Milad Ponpes Ora Aji di Sleman, Prabowo Terharu Banyak yang Mengharapkanya Maju pada Pilpres 2024

Syarat legalitas di antaranya mengajukan permohonan. Lalu dari aspek sarana prasarana harus ada gedung terpisah antara santri dan pengasuh.

Kemudian mengikuti standar kurikulum, termasuk adanya pembelajaran kitab kuning. Lalu pengasuhnya harus memiliki syahadah atau sertifikat ahli agama.

Bilamana mendapati ponpes ilegal yang mengklaim dan memasang plang bertuliskan pondok pesantren, pihaknya tak ragu untuk menertibkan mereka.

Lebih lanjut, ia juga menghimbau agar orangtua lebih berhati-hati dalam memilihkan ponpes untuk anaknya. Pihaknya akan menyosialisasikan pemahaman soal ponpes yang layak untuk menempuh pendidikan agama.

Sehingga ia berharap agar masyarakat tidak sembarangan melepas anaknya mengaji dan belajar agama di tempat yang tidak jelas statusnya.

“Sekarang banyak orang mengaku sebagai apa, nanti ada modus-modus yang lain, kita khawatir nanti bisa ada korban-korban seperti ini. Ini yang akan kami perhatikan ke depannya,” katanya.

Lebih lanjut, dengan memberi pemahaman tersebut, pihaknya berharap tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban kejahatan orang-orang tak bertanggung jawab seperti yang terjadi di Semarang belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com