Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Jalanan Tewas Ditikam Temannya Sendiri, Satpol PP Pemalang Razia dan Amankan 23 Orang

Kompas.com - 12/09/2023, 16:21 WIB
Dedi Muhsoni,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PEMALANG, KOMPAS.com - Pasca-penikaman sesama anak jalanan (anak punk) di simpang empat Sirandu, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Satpol PP menggelar razia anak jalanan di beberapa tempat, Selasa (12/9/9/2023).

Hasilnya, 23 anak jalanan terjaring dan didata untuk dikirim ke panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Bagian Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat pada Satpol PP, Agus Mulyadi mengatakan, pihaknya menindaklanjuti penikaman yang dilakukan anjal, atau juga disebut "anak punk" pada Minggu malam (10/9/2023) kemarin.

Baca juga: Anak Jalanan di Pemalang Tewas Ditikam Temannya, Pelaku Pinjam Pisau Tukang Bakso

Agus menjelaskan, mereka merazia beberapa tempat, termasuk persimpangan lampu merah yang biasa digunakan sebagai tempat nongkrong kelompok tersebut.

"Kami mengamankan 23 orang anak jalanan di persimpangan lampu merah Sirandu, dan persimpangan Gandulan. Dari total tersebut terdapat 18 anak punk dan 5 pengamen," kata Agus.

Menurutnya, razia tersebut melibatkan Dinas Sosial Pemalang untuk mendata dan penanganan anak jalanan yang berhasil dijaringnya. Sebagian besar anak jalanan yang telah diamankan dari luar wilayah Kabupaten Pemalang.

"Selanjutnya dari Dinsos rencananya akan dikirim ke panti rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah yang ada di Semarang," ujarnya

Sementara itu, petugas Dinsos Pemalang, Galang, yang melakukan pendataan anak jalanan yang terjaring oleh Satpol PP tersebut mengaku kesulitan.

Sebab, razia sering dilakukannya tetapi tidak ada efek jera meskipun pihaknya telah memberikan peringatan dan pembinaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pemalang.

Baca juga: Sosok yang Ancam Mengebom Mapolres Kudus Ternyata Pengamen, Ketua RT: Kesehariannya seperti Anak Jalanan

"Kami sering melakukan pembinaan tetapi mereka justru tidak mau dan memilih kembali k ejalan. Sehingga dalam pelaksanaan razia ini Dinsos Kabupaten Pemalang berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Tengah, katail Galang.

Salah satu anak jalanan yang ditemui Kompas.com, Febri (20) warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengaku keberatan jika dirinya dan teman lainnya harus dibawa ke panti rehabilitasi di Semarang. Sebab ia tidak mengetahui adanya persoalan penikaman akhir pekan kemarin.

Selain itu, dirinya baru tiba di Pemalang belum ada sehari setelah menempuh jalan panjang dari Kabupaten Bekasi menggunakan tumpangan seadanya.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Jadi Koordinator Anak Jalanan di Kepri demi Beli Motor

"Jika kami boleh memilih, biarkan kami pulang ke Bekasi dan tidak lagi ke Pemalang daripada harus direhab di panti Semarang," katanya.

Sebelumnya, Minggu (10/9/2023) malam kemarin komunitas anak jalanan terlibat cekcok di persimpangan Sirandu, Kabupaten Pemalang. Berujung 1 orang tewas setelah ditikam oleh sesama anak jalanan.

Korban diketahui MH (17), warga Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dan pelakunya E (27) warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kini E meringkuk di tahanan Mapolsek Pemalang Kota dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata: Mas Dhito Ajak Masyarakat Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata: Mas Dhito Ajak Masyarakat Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Regional
Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Regional
Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Regional
Marah Dipanggil 'Dilan', Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Marah Dipanggil "Dilan", Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Regional
Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Regional
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Regional
Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com