Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tabrak Lari di Kota Solo, Kualitas CCTV Buruk Persulit Penyelidikan Polisi

Kompas.com - 12/09/2023, 15:56 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Rentetan tabrak lari terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo buka suara soal penyelidikan kasusnya.

Dalam kurun waktu dua bulan terakhir, terjadi 3 kasus tabrak lari yang ditangani oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo.

Pertama, kasus tabrak lari menjerat Putra Mahkota Keraton Solo Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Raja Putro Nalendra Ing Mataram, KGPH Purbaya yang menjadi pelaku tabrak lari di daerah Gladak, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (9/8/2023) pukul 01.30 WIB.

Baca juga: Pedagang Angkringan di Solo Meninggal akibat Tabrak Lari, Pelaku Naik Mobil Putih

Kedua, tabrak lari antara mobil dan sepeda motor menewaskan korban berinisial RAD (19), di Flyover Purwosari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (22/8/2023).

Kedua kasus ini, berakhir dengan restorasi justice atau perdamaian antara pelaku dan korban ataupun keluarga korban.

Sedangkan kasus tabrak lari ketiga terjadi pada pedagang angkringan bernama Sumarno (52). Dia ditabrak lari saat mengendarai motor di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Serengan, Kota Solo, Minggu (3/9/2023) dan akhirnya meninggal.

Hingga korban meninggal pada Kamis (7/9/2023), belum ada titik terang pelaku tabrak lari.

Kepala Polresta (Kapolresta) Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan, saat ini proses penyelidikan kasus tabrak lari penjual angkringan masih berjalan.

Mulai dari pengumpulan barang bukti, berupa CCTV dan keterangan saksi-saksi yang diduga mengetahui adanya kecelakaan tersebut.

"Masih dalam proses penyelidikan kami mengumpulkan bukti-bukti. Kejadian sudah ada beberapa CCTV yang bisa kami dapatkan baik dari pribadi penduduk dan di beberapa toko," kata Iwan Saktiadi, pada Selasa (12/9/2023).

Baca juga: Tabrak Lari, Mobil di Solo Diamuk Warga yang Marah dan Videonya Viral

Lanjutnya, barang bukti CCTV yang berada di lokasi sebagian besar kualitas buruk. Sehingga, belum bisa mendapatkan jelas nomor kendaraan pelaku tabrak lari tersebut.

"Kami sudah melakukan pengecekkan, tapi tidak ada yang signifikan. Nopolnya ini kita zoom pecah, CCTV kurang mumpuni. Karena CCTV di kawasan milik perorangan," lanjutnya.

Oleh karena itu, pihaknya masih berupaya melakukan penyelidikan atas kejadian tabrak lari tersebut.

Disinggung soal adanya fenomena tabrak lari ini, Iwan mengatakan pihaknya meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam penyelidikan kasus ini.

"Kami mengimbau untuk bisa berpartisipasi aktif jika memang mendapati fenomena demikian (tabrak lari), segera laporkan ke kami, berikan informasi ke kami tentunya kami akan sangat berterima kasih dan itu sangat membantu kami," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com